GENTHA | Enjoy, ugly girl

18.8K 1.1K 251
                                    

Kini, Thara tengah bersiap-siap untuk pulang, dan di bantu oleh Malvyn.

Tadi sekitaran jam 7, Malvyn sudah meminta izin pada dokter Vanya untuk membawa Thara pulang. Awalnya, dokter Vanya sempat melarangnya dan memberi saran agar Thara di rawat inap, namun mendengar penjelasan Malvyn bahwa Thara tidak suka di rawat inap dan ingin pulang, akhirnya dengan terpaksa dokter Vanya mengizinkannya pulang.

Dan Malvyn juga sudah memberitahu Argas bahwa Thara ingin pulang. Sama seperti dokter Vanya, Argas melarang Thara agar tidak di bawa pulang lebih dulu, ia masih khawatir dengan kondisi menantunya. Pada akhirnya, Argas mengizinkannya setelah Thara membujuknya.

"Maaf, ya, kak, aku ngerepotin kakak terus," ucap Thara, merasa tidak enak hati karena sudah terlalu banyak merepotkan Malvyn.

Malvyn mengulas senyum tipis. "Gapapa."

Mereka berdua tengah berjalan di lorong rumah sakit menuju parkiran. Setelah sampai, Malvyn langsung membukakan pintu mobil bagian depan untuk Thara.

Thara terkekeh. "Aku bisa buka sendiri, kok, kak."

"Udah, masuk aja," ucap Malvyn dengan lembut.

Thara menurut, kemudian masuk ke dalam mobil. "Makasih, kak."

Malvyn mengangguk sebelum kembali menutup pintu mobil, lalu mengintari mobil dan beralih membuka pintu mobil bagian pengemudi untuk segera mengantarkan Thara pulang.

Malvyn mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumah Thara dan Gendra.

Di sepanjang perjalanan, tidak ada yang membuka suara, hingga membuat Thara sedikit bosan.

Akhirnya setelah menempuh perjalanan selama 25 menit, mobil Malvyn memasuki pekarangan rumah Gendra dan Thara.

Satpam yang menjaga gerbang, langsung bergegas membukakan gerbang ketika melihat mobil Malvyn.

Malvyn mengantarkan Thara masuk ke dalam rumah, di situ sudah di sambut dengan sapaan ramah oleh kedua asisten di rumah itu.

Bi Yemi dan juga Bi Susi tersenyum ramah ke arah mereka berdua.

"Non Thara, kok, udah pulang aja? emangnya, Non udah baik-baik aja?" tanya Bi Yemi, khawatir.

Thara tersenyum manis. "Aku udah gapapa, kok, Bi, makanya aku pulang."

"Kalo gitu, gue cabut dulu," ujar Malvyn.

"Lho? kak Malvyn nggak mau mampir dulu?" tawar Thara.

Malvyn menggeleng. "Gue mau ke basecamp The Tiger," kemudian, Malvyn beralih pada kedua asisten itu. "Bi, tolong anterin Thara ke kamarnya," titahnya.

Keduanya mengangguk sopan. "Baik, Tuan."

"Langsung istirahat di kamar," ucap Malvyn pada Thara yang langsung di balas anggukan kepala oleh gadis itu.

Malvyn mengelus puncak kepala Thara dengan penuh kasih sayang, sebelum benar-benar beranjak pergi.

"Mari, Non," ajak Bi Susi.

Malvyn memasuki mobilnya. Saat ingin menjalankan mobilnya, tiba-tiba ponselnya berdering. Malvyn mengernyitkan dahinya bingung saat melihat nomor asing yang tertera di layar ponselnya. Namun, Malvyn tidak berniat membiarkannya, ia tetap mengangkat panggilan telepon tersebut, siapa tahu yang menghubunginya adalah anggota The Tiger yang sudah mengganti nomor.

"Long time no see."

Malvyn mematung dengan tatapan kosong ke arah depan. Apakah ia tidak salah mendengar suara itu? suara seseorang yang sangat familiar baginya.

GENTHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang