GENTHA | Private bodyguard

22.8K 1.5K 79
                                    

Zonel melangkahkan kaki panjangnya ke arah gadis yang tengah duduk di kursi tua dengan tangan yang di ikat kencang, serta mulut yang tertempel lakban.

"Veux-tu jouer avec moi pendant un moment, douce fille?" Zonel mencolek dagu Thara, dan Thara langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain untuk menghindar. Ia tidak mau menatap Zonel.

[Tl: apa lo mau main-main sebentar sama gue, gadis manis?]

Thara berteriak tidak jelas saat Zonel semakin melangkah mendekatinya. Meskipun teriakan Thara tidak jelas, Zonel tahu bahwa gadis itu sedang meminta pertolongan. Tetapi percuma, tidak akan ada yang mendengarnya. Di sini hanya ada dirinya, Thara dan juga para anak buahnya.

Namun langkah Zonel terhenti ketika ia mendengar suara aneh dari arah luar. Ia mendengarkannya lebih jelas lagi, dan sepertinya Zonel tahu suara itu. Itu adalah suara tembakan.

Zonel segera keluar untuk memeriksanya. Tanpa laki-laki itu ketahui, setelah ia keluar, ada dua orang yang membebaskan Thara tanpa sepengetahuannya.

Pemandangan pertama yang ia dapati adalah seluruh anak buahnya sudah tergeletak dengan darah yang mengalir dari tubuhnya masing-masing. Dan pelakunya adalah orang-orang yang berdiri dengan pakaian serba hitam. Meski sekarang malam sudah tiba, dan hanya terdapat cahaya remang-remang dari lilin yang menyala, tetapi Zonel tahu bahwa mereka adalah anak buah Gendra.

Zonel mengepalkan tangannya kuat-kuat, emosinya seketika berada di ujung tanduk. Ia kembali masuk ke dalam untuk memeriksa gadis yang sedang ia sekap. Namun sial, ia sudah tidak mendapatkan gadis itu.

Zonel kembali keluar. Di luar, ia melihat Gendra beserta teman-temannya, dan juga seluruh anak buahnya yang berdiri sembari menatap tajam ke arahnya.

"Vous avez perdu, M. Zonel," ujar Gendra seraya menyeringai, menampilkan senyum devil-nya.

[Tl: lo kalah, Tuan Zonel]

Zonel menggeram kesal, emosinya sudah tidak bisa di tahan lagi. Ia pun segera merogoh pistolnya dan menodongkannya ke arah Gendra. "TU DOIS MOURIR!!!" teriak Zonel dengan penuh emosi.

[Tl: LO HARUS MATI!!!]

Gendra kembali menyeringai sembari bersedekap dada. Laki-laki itu tidak merasa takut sedikitpun, begitu juga dengan teman-temannya. "Bitte wenn du das kannst."

[Tl: silahkan kalo lo bisa ngelakuinnya]

Dor!

Suara tembakan itu bukan berasal dari Zonel, melainkan berasal dari arah belakang. Bukan hanya teman-temannya dan anak buahnya saja yang terkejut, Gendra pun ikut terkejut dengan tubuh yang segera ia putar ke belakang.

"Arion?"

Laki-laki itu melangkah ke depan. "Überprüfen, ob er tot ist oder nicht!" titah Arion, menyuruh salah satu anak buah Gendra.

[Tl: periksa apa dia mati atau nggak!]

Anak buah Gendra pun langsung berlari menghampiri Zonel yang sudah tergeletak, dan segera memeriksanya.

"Was machst du hier?" tanya Malvyn yang masih terkejut dengan kehadiran Arion.

[Tl: apa yang lo lakuin di sini?]

"Mir wurde von Gendra befohlen, nach Indonesien zu kommen," balas Arion seraya melirik ke arah Gendra.

GENTHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang