Part 28

12.2K 1.1K 42
                                    

Happy Reading Guys

"Oke jadi kelompok 3 anggotanya Tiara, Laura dan Devita." ucap dosen tua yang sedang menjadi pengajar di kelas Devita.

Devita yang mendengar penuturan dosen yang berada di depan kelas itu langsung terkejut, pasalnya yang ia tahu dua orang ini adalah sahabat dekat. Jujur sekali ia tidak suka jika harus menjadi orang ke tiga di antara orang lain sekalipun itu sahabatan.

Tetapi mau tidak mau, Devita harus menerima keputusan yang telah dibuat oleh dosen. Ia tidak boleh egois, tetapi dalam hati ia juga harus menyiapkan mental yang kuat jika nantinya tidak dianggap oleh mereka.

Dengan malas-malasan Devita menghampiri Tiara dan Laura yang tengah duduk berdua. "Hai kenalin gue Devita." sapa Devita dengan senyum manisnya.

"Oh hai gue Tiara."

"Iya kenalin gue laura." sapa Laura dan Tiara dengan bergantian.

Devita pun tersenyum dan duduk di samping Tiara.

"Ini tugas kelompoknya kan di kumpulin besok, mau ngerjain kapan dan di mana?." tanya Devita yang langsung to the point karena ia sedang malas berbasa-basi.

"Gimana kalo di rumah gue aja?." usul Tiara.

"Nah iya tuh bagus banget ide lo, gue juga udah lama gak main ke rumah sahabat gue ini." balas Laura dengan nyender ke bahu Tiara.

"Iya yaudah, lo mau kan Dev?." tanya Tiara minta persetujuan Devita.

"Hah? oh iya gapapa gapapa gue ngikut aja." balas Devita dengan senyum canggung.

Sebenarnya Devita sudah tidak sabar ingin segera mengakhiri semuanya, ia ingin segera pulang, ia sangat menyayangkan kenapa temannya tidak satu kelompok dengan dirinya.

"Yaudah berangkat sekarang aja yuk, by the way gue cuma pakai mobil yang dua pintu doang, lo gue pesenin gojek aja gapapa kan Dev?." ucap Tiara dengan santainya.

"Eh enggak gak usah, gue bisa pesen sendiri kok, kalian duluan aja." balas Devita.

Tiara dan Laura pun pamit untuk jalan terlebih dahulu.

Devita melihat kepergian mereka dengan perasaan yang sedih, tapi mau gimana pun juga ia tidak bisa bergabung dengan mereka dalam satu mobil. Alhasil setelah beberapa detik terdiam, ia segera membuka ponselnya untuk memesan ojek online melalui aplikasi yang memiliki logo berwarna hijau.

......

Setelah tiba di rumah Tiara, Devita segera mengetuk pintu rumah sembari mengucap salam.

"Assalamualaikum." salam Devita.

Tidak lama setelah mengucap salam, pintu pun terbuka dan ternyata yang membukakannya adalah wanita paruh baya yang ia yakini wanita itu adalah asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Tiara.

"Eh non Devita ya, langsung masuk aja gapapa, non Tiara sudah nunggu di ruang keluarga sama temennya." ucap wanita paruh baya sembari menunduk dan tersenyum dengan sopan.

Devita tersenyum lalu mengikuti wanita paruh baya yang berjalan tidak jauh dari dirinya. "Ibu panggil saya Devita aja gakpapa kok." ucap Devita.

"Eh jangan atuh neng, saya mah gak berani."

Devita tersenyum sembari mulai merangkul ibu asisten rumah tangga Tiara. "Gapapa ibu, saya gak terbiasa buat di panggil dengan sebutan itu. Oh iya saya lupa nanya nama ibu, nama ibu siapa?."

"Nama saya Muti neng." jawab Ibu Muti dengan senyum manisnya.

"Cantik banget namanya bu, jadi saya panggilnya bu Muti aja ya." ucap Devita sembari tersenyum menatap Bu Muti tingginya hanya sebatas bahunya.

Rahasia DeKaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang