Part 11

17.1K 926 8
                                    

Happy Reading Guys!

Semarang, Kota yang penuh kenangan. Kota yang terkenal dengan julukan kota lumpia itu merupakan kampung halaman dari perempuan cantik bernama Devita Almira. Di KTP Devita, kota Semarang tercantum sebagai tempat kelahirannya.  Namun pada kenyataannya, ia lahir di Jakarta. Di Semarang ia hanya numpang membuat akta kelahiran saja.

Mengenai hubungannya yang tidak baik dengan Selly, semuanya berawal sejak ia pindah ke Semarang saat kelas 4 SD. Saat itu kakeknya sakit, dan keluarganya memutuskan untuk pindah ke Semarang untuk merawat kakeknya yang sakit itu.

Selama di Semarang, Devita satu sekolah dengan Selly. Pada saat pembagian rapot, yang biasanya Selly selalu mendapat peringkat pertama, pada saat itu justru posisi Selly berhasil digantikan oleh Devita. Selly yang merasa tersaingi langsung menjauhi Devita. Masa bodo dengan Devita yang belum bisa berkomunikasi dengan Bahasa Jawa. Karena memang sebelum-sebelumnya saat Devita ingin berkomunikasi dengan orang lain, Selly lah yang selalu menjadi perantara untuk menerjemahkan dari Bahasa Jawa ke Bahasa Indonesia atau sebaliknya.

Sadar dengan sikap Selly yang selalu menjauh, bukannya sedih atau menangis, Devita justru meminta maminya untuk membelikan kamus Bahasa Jawa untuk Belajar Bahasa Jawa. Devita melakukan hal tersebut karena Devita tau kekurangannya ada dalam hal berkomunikasi dan ia juga tau dengan jauhnya ia dari sepupunya yang satu itu membuat dirinya menjadi kesulitan berkomunikasi dengan orang lain. Tetapi meskipun begitu, ia tidak mau kekurangannya dijadikan oleh orang lain untuk membuat mereka senang. Bukan tanpa alasan ia melakukan itu, sehari sebelum Selly mengacuhkannya, ia sempat mendengar ucapan Tantenya yang menyuruh Selly untuk menjauhinya agar ia susah untuk berkomunikasi. Yang mana hal tersebut secara tidak langsung akan menghambat proses belajar Devita di sekolah. Harapan mereka pada saat itu adalah dengan susahnya Devita berkomunikasi dengan teman-temannya di sekolah, Devita akan susah menyerap materi, yang nantinya akan membuat nilai Devita menjadi turun dan peluang Selly untuk mendapatkan peringkat paling atas akan terbuka lebar.

Tidak hanya itu saja perbuatan jahat Selly pada Devita. Masih banyak lagi perbuatan Selly yang membuat Devita malas bertemu dengannya. Jika bukan karena paksaan maminya, Devita juga sangat malas untuk menghadiri pernikahan Selly.

"Hei, ayo turun." ucap Karel yang mengagetkan Devita yang sedang melamun.

"Hah, udah nyampe?." Devita melihat ke kanan kiri, rupanya mobil mereka sudah berada di dalam basement hotel tempat Selly melangsungkan acara pernikahan.

"Udah, kamu gak mau ngaca dulu?." tanya Karel yang sudah hafal dengan kebiasaan Devita yang selalu bercermin sebelum turun dari mobil.

"Iya bentar-bentar." Devita mengeluarkan cermin kecilnya dari dalam tas dan mulai touch up.

Setelah Devita selesai membenarkan make up dan hijabnya, keluarga kecil itu pun langsung keluar menuju ballroom tempat dimana acara resepsi sedang dilaksanakan. Saking elegant-nya penampilan mereka bertiga, sampai-sampai tamu yang diundang pada resepsi itu, banyak yang memperlihatkan mereka dan sesekali melontarkan kalimat-kalimat pujian yang ditujukan untuk Karel, Devita maupun Vano.

"Ih itu couple goals banget deh."

"Anaknya lucu banget."

"Pakaiannya serasi banget."

"Itu juga yang cowonya cakep banget."

"Family goals banget gak sih."

"Instagramnya apa ya."

Kira-kira kalimat seperti itu lah yang dilontarkan oleh para tamu ketika melihat keluarga kecil Karel. Di dalam hotel, mereka duduk di tempat yang dikhususkan untuk keluarga. Mereka juga disambut baik oleh sanak saudara yang ada disana, apalagi mami Sani, ia sangat heboh saat bertemu dengan cucunya yang tak lain dan tak bukan adalah anak dari Karel dan Devita, yaitu Vano. Karena memang mereka sangat jarang bertemu, tetapi meskipun jauh, komunikasi mereka tetap lancar, buktinya Vano tidak canggung ketika bertemu dengan neneknya.

Rahasia DeKaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang