"Since when?"

"Sejak ketemu sama lo waktu gue nggak sengaja nabrak motor lo."

Waktu di mana pada malam itu Vino dan Nathalie bertemu untuk yang pertama kalinya.

Saat itu, Nathalie tidak sengaja berbuat kesalahan, membuat Vino marah padanya. Ia tak sengaja menabrak motor Vino saat laki-laki itu tengah konvoi bersama seluruh anggota Axerous.

Hal itu membuat motor Vino lecet, apalagi itu adalah motor kesayangannya, Vino tentu tak terima jika motornya lecet sedikit saja. Maka dari itu, ia marah pada Nathalie, sangat marah. Salah satu anggotanya, ia perintahkan untuk memberi pelajaran pada gadis yang baru saja membuat masalah padanya. Namun, Vino tidak tahu bahwa Nathalie tidak takut dengan siapapun, bahkan dengan laki-laki yang menyeramkan sekalipun, Nathalie tidak pernah takut.

Melihat keberanian Nathalie saat melawan salah satu anggotanya, membuat Vino tercengang, begitupun dengan teman-temannya. Bahkan, Nathalie sampai mematahkan tulang kaki salah satu anggota Axerous itu.

Keberanian Nathalie lah yang membuat Vino kagum dengan gadis itu. Dan saat itu juga, perasaan cinta mulai tumbuh di dalam hatinya.

Begitupun dengan Nathalie. Waktu pertama kali melihat wajah Vino yang sangat tampan bak malaikat—namun bersifat iblis—membuat Nathalie terpana.

Mulai dari situlah mereka berdua menjadi lebih sering bertemu.

Namun, Vino tidak tahu bahwa Nathalie adalah sahabat dari musuhnya sendiri, yaitu Gendra.

Vino mendekat pada Nathalie. "Gue sayang sama lo, Lie," bisiknya.

Nathalie tersenyum. "Hm, i know."

Bibir yang tadinya membentuk senyuman manis, kini seketika pudar dalam hitungan detik. Hal itu membuat Vino mengernyit heran dengan perubahan raut wajah Nathalie.

"Why?" tanya Vino, tangannya terulur untuk mengangkat dagu Nathalie yang menunduk—agar mendongak menatapnya.

Terlihat jelas raut kesedihan di mimik wajah Nathalie.

"5 hari lagi, gue bakal pindah ke Jerman," beritahu Nathalie pada Vino dengan nada lesu.

Vino sedikit terkejut mendengarnya. "Lo serius?"

Nathalie mengangguk. "Gapapa kalo kita LDR-an? kalo misalnya lo nggak mau, kita bisa break up untuk sementara."

Vino langsung menggelengkan kepalanya. "Masa' iya baru jadian udah break up aja? gue mau, kok, LDR-an. Tapi lo bakal balik lagi ke Indonesia 'kan?"

"Gue sama keluarga gue bakal menetap di Jerman. Tapi kata Daddy, kalo misalkan gue ke Indonesia, boleh-boleh aja," jawab Nathalie.

Vino menghembuskan nafas pelan. "It's okay. Cuma LDR, yang penting kita tetep menjalin hubungan," tangan kekarnya menggenggam tangan sang kekasih.

"Ayo gunain waktu 5 hari kita buat berduaan. Kita buat kenangan di berbagai tempat," ucap Vino, ia memandangi Nathalie dengan penuh cinta. "Mau?"

Tanpa berpikir panjang, Nathalie langsung mengangguk. "Yes!!"

Vino membawa Nathalie ke dalam dekapannya, memeluk tubuh mungil kekasihnya dengan erat dan penuh kasih sayang. "I love you, and always love you," ucapnya dengan tulus.

Cairan bening mengalir deras di kedua pipinya, isakannya terdengar samar. Berkali-kali Nathalie mengusap air matanya dan menahannya agar tidak keluar, namun nihil.

GENTHA [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ