49 - Penanganan

299 54 7
                                    

A/N : Italic = bahasa Inggris

Setelah kejadian itu, markas FBI mengeluarkan perintah agar semua agen yang ada di Jepang segera kembali ke Amerika untuk mengatur ulang agen yang akan kembali ke Jepang. Itu dilakukan karena FBI telah kehilangan lebih dari 10 agen dalam satu kasus.

"Lalu untuk Akai Hiromi." - para agen FBI secara otomatis melirik ke arah Hiromi ketika mendengar namanya dipanggil.

"Aku tidak tau alasannya apa, tapi ABIN menghubungi kami selama kau masih di Jepang, dan menginginkanmu bertemu mereka."

Hiromi membelalakkan matanya, dan di sisi lain Akai menatap tajam Hiromi.

'Wah..... Dia bercanda?'

"ABIN mencariku? Untuk apa mereka mencari anak kecil?" - Hiromi memulai aktingnya sebagai anak polos.

Namun terlihat dari belakang, tangannya menggenggam jaket yang dikenakan Akai.

"Aku tidak tau. Tapi apa kau melakukan sesuatu yang sampai membuatmu dipanggil?"

"Gak."

"Dia tidak perlu kesana kalau tanpa alasan jelas. Dia tidak melakukan apapun dan dia hanya anak dibawah umur." - Akai yang membalas. Dia tau kenapa Hiromi dipanggil.

Karena penampilan Hiromi sangat mirip dengan mantan agen ABIN, Sameni Hana alias Cider.

"Tapi—"

"Bisa bermusuhan dengan FBI? ABIN tidak punya hak apapun memanggilku, apalagi tanpa alasan jelas. Mereka tidak bisa menyerang kita juga. Jadi aku tidak kesana tidak akan berpengaruh." - Hiromi tersenyum santai.

Dia bisa meminta bantuan Cider kalo kemungkinan terburuk terjadi.

"... Baiklah. Aku yang akan bertanggung jawab kalau mereka mulai bertindak aneh terhadap FBI."

.

.

.

"ABIN MENGINCARKU!" - Hiromi menabrakkan kepalanya ke meja dan bicara dengan nada seolah mau menangis.

"Kau baik-baik saja....?" - Amuro tertawa hambar melihat kelakuan Hiromi di hadapannya.

Hiromi menumpang di rumah Amuro karena mau mengobrol soal Cider. Pembicaraan mereka soal organisasi tidak bisa terlalu jauh karena Amuro tidak mau membocorkan apapun soal organisasi yang diinginkan Hiromi. Dia tidak mau berbagi informasi dengan FBI, meski dia mau dengan Hiromi.

Salah satunya, soal Rum.

"Aku tertembak di dada waktu pengejaran itu, yang pas agen FBI banyak dibunuh. Tapi aku benar-benar masih hidup, berarti memang aku gak bakal mati kecuali tubuhku dihancurkan atau kepalaku ditembak. Tapi masih beda dengan Cider yang gak merasa sakit sama sekali, aku masih bisa merasakannya. Kalau tertembak, rasanya seperti sedikit menyengat. Tapi kalau ditembak di dada, rasanya sakit untuk sementara, tapi hilang dengan cepat."

"Ah, yang terjadi beberapa minggu lalu ya..... Aku ingat."

"Aniki, Matsuda-ojisan, Date-san, Hagi-san, dan Hiromitsu-san benar-benar semua sudah pergi?" - dan pertanyaan Hiromi kini menjadi random.

"... Ya."

"Aku ingin bertemu semuanya sekali lagi. Aku sempat lupa dengam kalian karena ingatanku benar-benar buruk, tapi setelah mengingatnya, aku jadi ingin bertemu sekali lagi." - Hiromi tersenyum kecil.

'Tapi untuk salah satu anggota organisasi, Scotch..... Alias Morofushi Hiromitsu, dia bunuh diri karena mengira yang mendatanginya saat dia bersama otou-san adalah anggota organisasi lain.' - Hiromi melirik ke arah Amuro.

R E DWhere stories live. Discover now