24 - Mimpi

510 78 7
                                    

Tempat yang gelap, bagaikan langit malam tanpa bulan dan tanpa cahaya, dan hanya ada cahaya dari bintang-bintang. Tapi, yang dilihatnya bukanlah bintang-bintang, ataupun langit malam. Di mana dia?

"Ini....." - Hiromi bergumam sendiri, dia tidak bisa mengidentifikasi saat ini dia berada di mana.

'Di mana aku?' - dia tidak bisa melihat apapun selain sekelilingnya yang gelap dikelilingi bintang, bahkan dia tidak bisa melihat lantai. Dia mencoba melangkah sekali, dua kali, dan lanjut berjalan ke depan.

Apa dia sedang bermimpi? Atau dia sedang sadar? Masa dia harus mencubit dirinya sendiri seperti di film-film kalo orang mimpi harus cubit diri sendiri biar bangun?

'Di mana sih ini?'

Hiromi berhenti berjalan ketika dia mendengar ada suara langkah dari belakangnya. Ada seseorang berjalan perlahan mendekatinya.

'Siluet itu.... Wanita?'

Source pict = Mocah wallpapers

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Source pict = Mocah wallpapers

Seorang wanita berambut putih dan bermata merah kini berdiri di hadapannya. Hiromi terbelalak melihat wanita di hadapannya.

'Tinggi sekali! 180.... Tidak, 183 cm?'

Bagaimana bisa ada wanita setinggi itu? Tinggi mereka berbeda 33 cm.

Di saat itu, Hiromi sadar, bahwa wanita itu memakai kalung yang sama dengan dirinya. Tanpa sadar Hiromi menggenggam kalung di lehernya.

Selain itu, penampilannya. Penampilannya mirip, bahkan sangat mirip, dengan dirinya. Antara wanita itu dan Hiromi, bagaikan pinang dibelah 2. Jika tinggi mereka sama, bisa diyakini orang-orang tidak bisa membedakkan mereka berdua. Mungkin yang bisa dibedakkan adalah wanita itu wajahnya terlihat lebih dewasa, sedangkan wajah Hiromi memang masih di umur remaja atau anak-anak.

'Siapa.....'

Ketimbang tempat itu yang sangat gelap, Hiromi bisa melihat sosok wanita itu dengan sangat jelas. Bagaikan doppelganger dari dirinya.

Dia sedang berada di mana dan siapa wanita di hadapannya?

Melihat wajah wanita itu, Hiromi tersadar. Dia bisa melihat wajah wanita itu dengan sangat jelas. Di matanya, wanita itu sangat cantik. Bukan karena mirip dengan wajahnya, tapi karena ekspresinya yang lembut.

Namun, ada hal lain yang disadarinya. Tatapan mata wanita itu, tatapan seperti apa?

'Rasa sakit mendalam, rasa sedih tak terhitung, rasa marah tanpa batas? Apa yang terjadi sampai tatapan matanya bisa terbaca jelas seperti itu?'

R E DWhere stories live. Discover now