25 - Pembunuhan

442 75 0
                                    

"Lalu? Anda masih tidak dapat mengingat di mana melihatnya?" - tanya Jodie.

"Saya berada di tempat tidur sepanjang hari kemarin, sehingga ingatan saya....."

"Suara oji-san cukup serag...." - balas Conan dengan wajah 'really?'

"Mengapa oji-san tidak mencoba air ini?" - tanya Genta, air yang dimaksud adalah air yang dipakai di kuil.

"Aku tidak akan mencobanya. Itu akan buruk jika sakitku tertular ke seseorang. Dan aku harus membersihkan tanganku sebelumnya." - Touhei tersenyum hambar (lagi).

"Mungkin anda melihatnya di suatu tempat di depan sebuah mesin penjual minuman kaleng?" - tanya Jodie.

"Apakah dia menyukai minuman kalengan?" - tanya Touhei seraya terbatuk sedikit.

"Ya.... Ia meminum kopi kaleng.... Bahkan saat orang-orang bisa setiap saat memulai serangan di rumah sakit...." - Jodie mengingat saat kasus Kir di rumah sakit dan Akai menjatuhkan kopi kalengannya. Hiromi tampak juga mengetahui apa yang diingat Jodie.

'Shu....'

"Ia pasti sangat lelah untuk menjatuhkan kopinya seperti itu. Selain itu, apa yang anda maksud dengan serangan?"

"He-hei, dua pria itu adalah orang yang berbeda jadi tidak mungkin ada di mesin itu." - balas Hiromi menengahi.

"Ah, benar! Pria itu dengan pria bekas luka bakar itu adalah pria yang berbeda!" - balas Jodie memegang kepalanya frustasi.

"I-iya....."

"Ah, baiklah. Jika anda sudah ingat, bisa hubungi saya?" - tanya Jodie seraya menyerahkan nomornya pada Touhei.

"Ya, tentu saja."

'Aneh.... Pada Bell Tree Express.... Bourbon sudah mengkonfirmasi bahwa ia yakin dengan kematian Akai-san. Lalu mengapa dia masih meniru Akai-san? Untuk apa?' - tanya Conan dalam hati.

'Bourbon.... Amuro Tooru...... Di mana ya aku pernah melihat wajahnya?' - Hiromi masih berpikir di mana dia pernah melihat wajah yang dia kira kenal.

"Katakan...." - pinta Haibara. Genta, Mitsuhiko, dan Ayumi sedang tidak bersama mereka karena sedang membunyikan lonceng kuil.

"Hm?"

"Akai yang kau bicarakan sekarang, seperti apa dia?"

"Kenapa?"

"Aku hanya memiliki perasaan bahwa dia seperti seseorang yang ku tahu." - balas Haibara ragu.

'Moroboshi Dai...... Nama samaran yang digunakan Akai Shuichi dulu saat menyusup ke organisasi dengan codename Rye.....' - batin Hiromi.

"Mungkin itu hanya imajinasimu saja? Selain itu Akai-san sudah—"

"Apa? Meninggal?" - ucapan Conan dipotong oleh seorang pengunjung yang mengobrol dengan temannya.

"Apa kau serius?"

"Ya, ada keributan di belakang toilet!"

"Apa?" - gumam Conan dan Jodie bersamaan. Di saat itu, ponsel Conan berdering.

"Hakase? Ada apa?"

"Ada sesuatu yang benar-benar serius, Shinichi! Pembunuhan! Aku pikir aku baru saja melihat pembunuhan!" - Hiromi bahkan bisa mendengar suara Agasa dari sana.

R E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang