5 - Pelakunya

659 108 1
                                    

"Pelakunya adalah yang bilang kalau dirinya membeli sandal. Kitamori Yasue-san. Penumpang yang satunya lagi adalah kau, kan?" - tanya Akai.

'Ya? Apa gegara jamnya yang aneh?' - tanya Hiromi dalam hati.

"T-tunggu dulu! Aku hanya membeli sandal saja, kenapa kau langsung bilang kalau aku adalah penumpang lainnya?! Lihat baik-baik penampilanku ini! Walau bagaimanapun kau lihat, tetap saja ini penampilan seorang turis kan?!" - Yasue mulai memprotes.

"Memang begitu.... Kalau yang kau pakai itu adalah sebuah pakaian renang." - balas Akai, membuat Yasue tercekat.

"Jangan-jangan itu bukan pakaian renang?" - tanya sang inspektur seraya membetulkan posisi kacamatanya untuk memperhatikan Yasue, dan mulai ngeblush karena tetap saja Yasue memakai pakaian yang katanya 'pakaian renang', dari kaos yang diikat di bagian bawahnya, dan kain yang diikat di atas kakinya.

"Iya, kemungkinan. Setelah kau keluar dari mobil, kau masih memakai celana atau rok, tetapi setelah kau muncul ke permukaan dan melihat kalau di sini adalah pantai, maka jika kau naik ke atas permukaan dengan penampilan seperti itu pasti akan menarik perhatian orang lain. Jadinya kau melepaskan celana atau rokmu itu, dan memakai syal yang kau lilitkan di lehermu itu di pinggangmu, dan mengikat bajumu itu seakan kau adalah salah satu turis di sini."

"Tapi, kedua orang itu juga mungkin melakukannya. Mereka kan membeli baju di toko itu. Wanita itu kan hanya membeli sandal saja." - samber Shinichi.

"Tidak, sebenarnya dia hanya bisa membeli sandal saja. Karena dompetnya jatuh ke dalam laut sehingga uang kertasnya basah, jadinya yang bisa dipakai hanya uang recehan. Jadi aku berpikir, setelah dia melepaskan sepatunya yang masih basah itu dan membeli sandal yang hanya butuh 1 keping koin adalah pelakunya. Seperti yang bisa kau lihat, selain tepi laut pasirnya terlalu panas, jadi tidak mungkin bisa berjalan dengan kaki telanjang. Sebenarnya, dia juga bisa menggunakan uang yang basah itu, tetapi dengan begitu, penjaga tokonya pasti akan bisa mengingat orangnya. Toko tersebut juga tidak melayani kartu kredit."

"Akan tetapi, kalau wanita, kalau dia dari awalnya sudah memakai sandal dan basah, bukankah itu tidak apa-apa?" - tanya inspektur itu.

"Apa kau sudah lupa? Kalau yang ada di dalam mobil itu perampok? Dan juga kasusnya baru terjadi sebelum mobil itu jatuh ke dalam laut, sekarang ini pelakunya masih melarikan diri. Jadi, sangat tidak memungkinkan kalau dia akan mengganti sandal yang susah berlari itu. Begitu kan, Kitamori-san? Meski aku yakin itu adalah nama palsu."

Wanita itu, Kitamori Yasue, tidak bisa menyangkal lagi.

"Tetapi, aku juga tahu kalau neesan adalah perampoknya, lho. Karena jam tangan yang neesan pake itu adalah hasil curian, kan?" - samber Shinichi tiba-tiba.

"Hah? Apa yang kau bilang itu?! Dasar bocah!" - dan saat Shinichi yang bicara barulah Yasue menyangkal :v

"Karena jam tangan yang kau pakai itu sama dengan yang ada di toko itu."

"Te-tentu saja, karena jam tangan ini aku beli di sana!"

"Tetapi bukannya jamnya berhenti di pukul 10:10?"

"Ah, sudah kubilang, ini karena terendam di dalam air, jadinya rusak." - Yasue menatapi jam tangannya yang terpasang di tangan kirinya.

"Apa kau tidak tahu? Kebanyakan jam tangan yang dijual di toko itu supaya pembelinya bisa melihat nama perusahaannya dengan jelas diatur menjadi pukul 10:10 lho." - penjelasan Shinichi membuat beberapa orang kagum.

"Benarkah, Shinichi?" - tanya Ran.

"Iya! Aku pernah menanyakannya pada ayahku waktu di toko jam."

R E DWhere stories live. Discover now