7 - FBI

736 113 8
                                    

'FBI.... Udah gila? Aku memang berniat jadi FBI tapi aku masih kecil ini masih kecil!! Masih 6 taun!' - pikir Hiromi merinding sendiri. Tapi dia sendiri malah menerimanya dengan cepat, dan kini sedang menjalani pelatihan :v

'Ah sudahlah..... Memang ini kemauanku kan.....' - Hiromi berbaring secara tengkurap di ranjangnya.

Sebenarnya dia sendiri berpikir pada dirinya sendiri. Apa tujuannya masuk ke FBI? Akai berniat mengungkap misteri di balik hilangnya ayahnya, Jodie masuk ke FBI karena mau mencari tau soal kematian ayahnya yang disebabkan oleh seseorang.

Tapi, bagaimana dengan Hiromi? Dia tidak pernah terlibat dalam itu. Bahkan, dia tidak pernah mendengar lebih dalam, selain Akai yang masuk FBI untuk mencari kebenaran soal ayahnya.

'Saat Jodie membaca satu file tentang kematian ayahnya, aku melihatnya dari jendela ketika pelatihan, ada sebutan Vermouth. Itu file.... Kenapa ada nama minuman keras? Apa ada hubungan dengan itu?' - tanya Hiromi dalam hati. Saat itu, menurutnya 'tepat waktu' dia mendengar suara pintu apartemen yang terbuka.

"Otou-san." - panggil Hiromi, membuat Akai melirik ke arahnya saat sedang menutup pintu.

"... Apa ada sesuatu soal minuman keras?"

Mendengar pertanyaan Hiromi, tidak perlu lebih jauh lagi, Akai merasa pertanyaannya bukan sekedar 'pertanyaan' saja.

'Ganti pertanyaan.'"Yang menyebabkan hilangnya Tsutomu-ojiisan bukan 1 orang saja, tapi banyak kan? Karena pesannya adalah 'beberapa orang'. Aku pun tidak yakin hanya 'beberapa orang', tapi lebih banyak." - Hiromi mengganti pertanyaannya, meski konteksnya tetap sama.

"Ini bukan hal yang pantas dibicarakan anak-anak."

Hiromi sudah menduga kalimat itu akan menjadi jawaban yang ditujukan untuknya. Karena itu, dia sudah menyiapkan hal lain.

"Antara kasus Tsutomu-ojiisan dan ayahnya Jodie, keduanya kemungkinan berhubungan kan?" - tanya Hiromi lagi.

"Hiro." - akhirnya Akai memilih menghentikkan Hiromi bicara lebih lanjut.

"Aku tau kau tidak mau aku terlibat bahaya. Tapi, otou-san, aku mau ikut menyelidikinya. Aku janji tidak akan menjadi beban. Aku punya tujuan tersendiri untuk menyelidiki orang-orang itu." - ucap Hiromi.

Entah kenapa.... Tapi instingnya mengatakan bahwa orang-orang yang disebutnya bisa saja punya hubungan dengan ingatannya. Atau, lebih tepatnya, semua kasus besar dia asumsikan ada hubungan dengan ingatannya.

Dia tau seharusnya dia menjalani saja kehidupan normal, karena sudah diberi kesempatan untuk menjalani kehidupan sekali lagi.

Tapi tetap saja, dia tidak bisa lari ketika mengincar apa yang diinginkannya dan belum didapatkannya. Dia harus mendapatkannya sampai mati. Kabur dari masalah bukanlah gayanya.

'Anak ini memang berbeda.' - Akai memikirkan soal Hiromi. Sejak awal saja dia sebenarnya sudah tau ada yang aneh dengan Hiromi. Anak berumur 2 tahun, sudah memiliki pemikiran layaknya remaja, dan bisa terbilang cukup mandiri. Di umur 6 tahun sekarang pun, kejeniusannya diakui FBI dan mendapat rekomendasi dengan sangat cepat.

R E DWhere stories live. Discover now