34 - Penyelidikan

367 77 5
                                    

"Nee, Hiromi-chan, kenapa kau tidak tinggal di rumahku saja? Daripada kau sendirian kan, lagipula ayahmu disana, kenapa harus tinggal sendiri? Sekalian menghemat biaya kan?" - tanya Yukiko.

Waktu itu adalah saat dimana Akai menunjukkan soal penyamarannya sebagai Okiya Subaru pada Jodie dan Camel. Yukiko bicara berdua saja dengan Hiromi.

"Eh...? Di kediaman Kudo?"

"Yap! Aku dan Yusaku sudah membicarakannya, padahal kalian berdua masih berada di Jepang, kenapa tidak tinggal di rumahku saja? Rasanya pasti tidak enak kan terpisah karena pekerjaan?"

Memang.... Tidak nyaman terpisah dari orang yang dianggap orang tua sendiri karena pekerjaan di saat umur masih remaja, bahkan ketika masih berada di negara yang sama. Tapi Hiromi tidak boleh mengatakannya.

Misi mereka lebih penting.

"Sepertinya aku harus menolak.... Aku merasa tidak enak tinggal di rumah orang lain hanya karena tidak mau terpisahkan dari ayahku."

"Justru karena itu! Lagipula, aku dengar dari Shin-chan kau sempat tidak sadarkan diri, daripada itu terjadi lagi dan tidak ada siapa-siapa, lebih baik ada yang menemanimu kan?"

"Bagaimana?"

Yah, karena itu akhirnya Hiromi tinggal di kediaman Kudo. Conan, Yukiko, ataupun Yusaku yang sama-sama memberinya tinggal di sana.

'Memangnya aku keliatan kayak anak manja yang gamau dipisahin dari papa ya?'

"Maaf tiba-tiba menyuruhmu ke sini, Hiro. Aku mau agar kita bisa bicara di telpon saja, tapi aku khawatir ada yang menyadap pembicaraan." - ujar Amuro/Bourbon/Furuya ketika Hiromi memasuki mobilnya dan duduk di kursi penumpang.

"Tidak apa-apa. Kau sudah pastikan kita gak diikuti?"

"Periksa saja." - Amuro memberikan ponselnya pada Hiromi, kemudian menancap gas pergi. Hiromi mengecek ponselnya, memastikan tidak ada penyadapan.

"Oke aman. Nah, kalo kau memanggilku, ada yang mau dibicarakan?"

"Ini menyangkut Cider."

Kali ini Hiromi serius mendengarkan. Dia tidak menyangka Amuro benar-benar sampai menyelidiki Cider.

"Cider, adalah anggota organisasi yang berada di divisi pembunuhan, dia adalah tangan kanan boss organisasi yang katanya bekerja sejak berumur 11 tahun, dan 'senjata utama' organisasi. Dia juga adalah pelaku pembunuhan berantai yang terjadi puluhan tahun lalu, pembunuhan paling menggemparkan karena semua korban selalu mengalami sayatan di lehernya. Pembunuhan itu berhenti sekitar 10 tahun lalu, karena itu adalah waktu di mana Cider tewas. Mayatnya tidak pernah ditemukan." - Amuro menjelaskan dengan serius, dan itu jujur saja membuat Hiromi takut.

"Apa....?! 11 tahun?!"

"Kemungkinan anggota termuda saat direkrut sampai saat ini—"

"11 tahun.... Kabar anak tetangganya gimana tuh? Ga denger kata-kata 'dia 11 tahun udah jadi tangan kanan bos besar, kamu 11 taun jadi apa?' tuh?"

"... Hiro ini bukan candaan -_-"

"Iya maap."

Tetap saja Hiromi sebenarnya takut dengan Cider. Ya— siapa yang tidak takut sih?

Apa benar..... Orang seperti itu pernah hidup di dunia ini?

Orang yang bahkan lebih mengerikan dari Gin.

Pembunuhan berantai itu, Hiromi tau. Banyak hal yang membuat pembunuhan itu mengerikan. Pertama, pembunuhan itu terjadi hampir di semua negara, sehingga tidak bisa ada negara yang disebut 'aman' saat itu. Kedua, tidak ada satupun kabar di mana korbannya ada yang selamat. Ketiga, korbannya sangat random, tidak bisa ditebak siapa korban selanjutnya.

R E Dजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें