GENTHA | Satu bulan lagi

Mulai dari awal
                                    

Senyum smirk terbit di bibir Gendra ketika ia melihat Nathalie yang kesakitan. "Does it hurt? gue bakal bener-bener ngehukum mati lo."

Nathalie mendongak untuk menatap Gendra, wajahnya terus meringis kesakitan seraya memegangi kakinya. "You cruel bastard."

Gendra memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya, bibirnya menyunggingkan senyuman devil. "Yeah, that's me."

Kemudian, Gendra berjongkok—menyamakan tingginya dengan Nathalie. Ia menyeringai puas melihat Nathalie kesakitan. "Wait me here. Setelah ini, gue bakal ngelakuin apa yang gue bilang tadi ke lo. Death law," ucap Gendra, menyeramkan.

Lalu, Gendra berdiri dan melangkah pergi, meninggalkan Nathalie seorang diri di dalam ruangan yang nantinya akan Gendra pakai untuk menghukum mati Nathalie.

☠️

Pagi ini, Gendra baru bisa pulang ke rumahnya setelah menyelesaikan beberapa urusannya. Tadi malam, ia tidak sempat pulang, karena ia harus mengurus anggota The Tiger yang menjadi korban kebakaran. Semalaman ia terjaga di rumah sakit hanya untuk mengetahui kondisi anggotanya.

Gendra juga sudah menyuruh beberapa anak buahnya untuk mengurus jenazah anggotanya yang sudah di nyatakan meninggal, dan beberapa anak buahnya yang lain Gendra perintahkan untuk menjaga Nathalie yang tengah ia kurung, agar Nathalie tidak melarikan diri lagi.

Begitu sampai di rumah, Gendra langsung menuju kamarnya untuk menemui Thara dan melihat kondisi gadis itu sekarang.

Saat Gendra masuk ke dalam kamarnya, ia tidak menemukan Thara di atas ranjang. Gendra hampir panik, tetapi suara shower yang tiba-tiba terdengar di telinganya, membuatnya bernafas lega.

Gendra lalu mendudukkan tubuhnya di sofa yang terletak di depan tempat tidur—menunggu Thara keluar dari dalam kamar mandi.

Selang beberapa menit, akhirnya Thara keluar dari kamar mandi setelah selesai membersihkan badannya dan menyegarkan tubuhnya. Gadis itu terlihat terkejut saat melihat Gendra yang tengah duduk di sofa sembari memandanginya.

Thara tidak tahu harus bagaimana, ia melirik ke bawah, tubuhnya hanya di selimuti oleh bathrobe selutut. Ia lalu kembali menatap Gendra dengan jantung yang berdebar. Kakinya mundur beberapa langkah seraya menelan salivanya ketika melihat Gendra yang mulai mendekatinya.

Gendra menahan tangan Thara saat gadis itu hampir tumbang karena tak melihat ke belakang.

"Hati-hati, sayang," kemudian, Gendra menarik tubuh Thara ke dalam dekapannya. "Kok udah mandi? emang udah enakan?" hidung Gendra menghirup aroma tubuh Thara yang sangat wangi.

Thara tampak terlihat gugup, ia mencoba untuk melepaskan tangan Gendra yang melingkar di pinggang rampingnya, namun gagal. Gendra mendekapnya sangat erat, sampai-sampai membuat dirinya sesak.

"Kak, lepasin! aku engap!"

Gendra melepaskan tubuh Thara dari dekapannya, dan Thara langsung berlari kembali memasuki kamar mandi—tidak lupa menutup pintu kamar mandinya.

Namun sedetik kemudian, Thara kembali membuka pintu kamar mandi itu, tetapi ia hanya menjulurkan kepalanya ke luar.

Gendra menaikkan sebelah alisnya saat melihat wajah Thara yang tampak gugup. "Why?"

"B-boleh minta tolong ambilin b-baju aku di lemari?" pinta Thara, mati-matian ia menahan rasa gugupnya.

Tanpa banyak bicara, Gendra langsung berjalan menuju lemari pakaian. Namun langkahnya terhenti saat Thara kembali memanggilnya.

GENTHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang