"Rumah ini ada hanya untukmu, Sayang."

Zhan kembali menatap pria itu. "Oh, ya?"

Tanpa menjawab, Wangyi segera melepaskan seatbelt-nya. Kemudian ia membuka pintu. Langkah kakinya mengitari depan mobil lalu menuju sisi mobil Zhan.

Zhan melangkah keluar setelah Wangyi membukakan pintu untuknya.

Menutup pintu mobil, tatapan Wangyi tak pernah lepas dari sosok Zhan. Sejenak ia berdiri dalam diam sambil menikmati pria yang berada di depannya itu.

"Apakah hanya kita di sini?" tanya Zhan, yang berhasil memecah lamunan Wangyi.

"Hmm, iya, hanya ada kita berdua ... Sayang."

Seulas senyum mengembang di bibir Zhan ketika berbalik menatap Wangyi. "Wow, kau benar-benar ingin memakanku di sini, Mr. Wang?"

"Yes, My Love. Kau adalah santapan lezat, aku tak sabar ingin memakanmu," ucap Wangyi parau. Tanpa sadar kejantanannya mengeras di bawah sana.

Zhan tak menimpali ucapan Wangyi, pria itu berbalik ke arah rumah. "Kalau begitu bawa aku ke dalam rumahmu, Mr. Wang. Karena aku juga sudah tidak sabar ingin menjadi santapanmu."

Seperti api yang disiram bensin, gairah dan nafsu Wangyi berkobar. Tanpa menunggu lama, ia segera menyambar tubuh Zhan lalu menggendongnya dengan cara bridal.

Suara terkesiap meluncur keluar dari mulut Zhan ketika Wangyi mengangkatnya dengan kasar.

Setelah masuk ke dalam rumah, Wangyi menurunkan Zhan. Namun tanganya tak melepaskan memeluk tubuh pria itu.

Zhan dapat mendengar deru napas Wangyi yang terengah. Ia tahu, pria yang berdiri di depannya ini tengah diselimuti oleh nafsu. Ia segera membalikkan tubuh, tetapi Wangyi menariknya kasar hingga dada Zhan membentur dada bidangnya.

Brukk

"Agh!!"

Wangyi mencengkeram pinggang Zhan dengan kuat. "Mau ke mana, kau?"

Zhan meringis kesakitan saat tangan besar itu mencengkeram pinggangnya. "Aku hanya ingin melihat-lihat isi rumahmu, Yibo."

Mendengar jawaban Zhan, Wangyi merenggangkan cengkramannya.

Zhan tak segera melepaskan diri, ia malah mengangkat tangannya ke dada Wangyi. "Sepertinya kau sudah tidak sabar, Yibo."

Tubuh Wangyi menegang, seringaian yang terlihat asing kembali muncul. Membuat raut wajah tampannya terlihat semakin mengerikan.

"Jadi kau sudah siap untuk kumakan ... Sayang?"

Zhan tersenyum samar, lantas melepaskan diri dari pelukan Wangyi.

"Ehem, sebelum itu aku ingin melihat-lihat isi rumahmu, Yibo."

Wangyi berdiri mematung, tatapan laparnya mengikuti ke mana pun Zhan melangkah.

"Yibo."

".... Ya?"

"Ceritakan lagi tentang ... Wangyi."

Permintaan Zhan mendatangkan keheningan yang cukup panjang. Karena tak mendapatkan jawaban sepatah kata pun dari Wangyi, Zhan berbalik menghadap pria itu. Ia sempat terkejut melihat ekspresi dingin di wajah Wangyi.

"Yibo?"

"Yibo?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beauty In The Dark (Yizhan) END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang