✧ 32. nyesel

9.2K 891 188
                                    

✧✧✧

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

✧✧✧

Semua orang masih menunggu pintu ruang operasi terbuka, terutama Narel

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Semua orang masih menunggu pintu ruang operasi terbuka, terutama Narel. Narel terus meneteskan air matanya sembari menatap lekat ke arah ruang operasi, berharap dokter akan membawa kabar bahagia. Narel harap dokter mampu menyelamatkan Arno.

Rehan dan juga Galin sudah pamit pulang beberapa saat yang lalu, sedangkan Haekal dan juga Arkan masih tetap menunggu di sini. Mommy dan juga bunda Wil sedang keluar mencari makanan untuk Narel dan juga yang lainnya, sesedih apapun mereka.. Mereka semua harus tetap makan agar tetap sehat.

"Narel??" panggil seseorang.

Narel pun menoleh ke arah sumber suara, dan ternyata itu ayah Atuy. Dengan segera Narel pun berlari dengan tangisnya itu memeluk sang ayah. Narel menuangkan semua kesedihannya di pelukan sang ayah.

"Ayah, maafin Narel.. Narel sempet gak nurut sama ayah, harusnya ayah kasih tau Narel semuanya dari awal yah.. Biar Narel tau, siapa Arno sebenernya. Sekarang ayah liat? Anak ayah menyesali semua perbuatannya, anak ayah ini udah jahat sama suaminya sendiri yah.." lirih Narel sembari menangis sejadi jadinya di pelukan erat ayahnya itu.

"Ayah yang harusnya minta maaf, Na.. Ayah gak ceritain semua ini dari awal. Tapi, dibalik itu Arno juga yang minta rahasiain ini semua sampai kamu tau kenyataan yang sebenernya, Na. Sekarang kamu udah tau semuanya kan? Kapok jahat sama Arno nya?" tanya sang Ayah sembari melepaskan pelukannya perlahan.

Narel menganggukkan kepalanya, dia benar benar menyesali perbuatannya pada Arno waktu itu. Saat ini Narel hanya mengambil hikmah nya saja, karena kejadian ini, Narek jadi mengetahui segalanya yang belum ia tahu.

Tak lama setelah itu pintu ruang operasi terbuka dan menampakkan dokter dengan beberapa perawat nya keluar dari ruang operasi tersebut. Dengan segera Narel pun menghampiri dokter tersebut dengan penuh harap, Narel benar benar berharap dokter bisa menyelamatkan suaminya itu.

"Dok? Gimana? Operasinya berjalan dengan lancar kan?"

Bukannya dokter itu menjawab, dokter itu hanya menundukkan kepalanya seperti menggantungkan jawaban untuk Narel. Narel yang paham akan hal itu pun langsung lebih mendekat ke arah dokter lalu menggoyang goyangkan tubuh dokter itu sembari berkata. "Dokter jawab saya! Arno gapapa kan dok??!" sentak Narel membuat dokter itu langsung menggelengkan kepalanya.

[✔] Bapak Guru | NoMinWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu