✧ 17. Tiba-tiba

9.3K 989 79
                                    

✧✧✧

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✧✧✧


Arno memegangi kepalanya sembari merogoh saku celnanya untuk mengambil ponselnya iru, Arno berniat menelpon Arkan untuk menjemputnya membawanya pergi dari rumah agar Narel tidak mengetahuI hal ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Arno memegangi kepalanya sembari merogoh saku celnanya untuk mengambil ponselnya iru, Arno berniat menelpon Arkan untuk menjemputnya membawanya pergi dari rumah agar Narel tidak mengetahuI hal ini.

Dengan terburu buru, Arno pun segera pergi ke luar rumah agar Narel tidak mengetahu diriya tengah kambuh karena penyakitnya itu.

"Bang?" ucap Arno saat melihat bang Arkan yang baru saja keluar dari mobilnya itu.

"Kenapa bisa kambuh coba? Lo abis ngapain? Gak diminum obatnya?" Tanya bang Arkan bertubi tubi.

"Itu nanti gua jawab di rumah aja bang, kalo disini takut ketauan sama Narel. Gua gamau sampe dia tau bang." Mohon Arno pada abangnya itu.

Arkan berdecak, dia pun langsung menuntun adiknya untuk masuk ke dalam mobil, dengan segera Arkan menancapkan gas nya segera pulang ke rumah mommy dan juga Daddy.

"Gua mau kabarin Narel dulu, bang." ucap Arno saat dirasa sudah cukup jauh dari rumahnya dan juga Narel.

"Gak, nanti aja. Sekarang lo istirahat aja, diem dan nurut sama gua." ketus Arkan.

Arno? Dia hanya bisa menurut saja dan berdiam diri sembari memejamkan matanya untuk menghilangkan pusingnya sejenak.

"Bang, gua gak yakin gua bisa sembuh." ucap Arno tiba tiba.

"Sekali lagi lo ngomong gitu, gua masukin lagi lo ke rahim bubu!" kesal Arkan sembari terus fokus menyetir.

"Kejam amat si bang." sahut Arno lalu cemberut.

"Yang gini mau nyemein Narel, cih." ejek Arkan.

"Bang!!"

"Pfft."

..

Sesampainya di rumah, Arno langsung di bawa ke kamar oleh Arkan, di sana Arkan sudah menyiapkan segalanya untuk merawat adiknya. Dia sudah siap siaga jika adiknya itu kambuh karena penyakitnya.

[✔] Bapak Guru | NoMinWhere stories live. Discover now