✧ 24. sejauh ini

7.4K 818 37
                                    

✧✧✧

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

✧✧✧

✧✧✧

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.


1 bulan kemudian..

Sudah sejauh ini, Narel melihat semua baik baik saja. Erland pun tidak ada kabar lagi setelah menemuinya sekitar 2 bulan yang lalu. Tapi, Narel tidak mau berhenti sampai disitu saja, dia terus menjaga Arno. Kemana mana bersama dengan Arno, bahkan saat Arno bekerja pun terkadang dia menemaninya.

Bahkan pulang sekolah ini pun, saat Narel diajak kumpul oleh teman temannya.. Dia malah memilih untuk berdiam diri di rumah saja, bersama dengan Arno, berdua.

"Kamu kenapa gamau ikut kumpul sama temen temen? Biasanya kamu paling antusias dan mau banget kumpul sama mereka," tanya Arno saat dalam perjalanan menuju rumah.

"Lagi males ngumpul, btw.. Ini belum terlalu sore, ke rumah bunda dulu yuk? Gua kangen," ajak Narel.

Arno menganggukkan kepalanya dan membelokkan mobilnya ke arah rumah bunda Wil, mana bisa Arno menolak Narel yang selama ini menjaganya dengan baik? Bahkan membuntuti nya kemana pun ia pergi.

Ceklek!

"Bunda!!" teriak Narel saat ia membuka pintu rumahnya.

"Loh? Kesini?"

"Iya, kenapa? Mau ngusir lagi? Bunda.. Anakmu ini kangen loh sama bundanya!! Masa mau di usir lagi??" kesal Narel sembari menghentakkan kakinya.

"Ya engg—"

"Selamat siang bunda," sapa Arno yang baru saja masuk ke dalam rumah, dia habis memarkirkan mobilnya tadi.

"Eh Arno? Ikut toh?? Kirain bunda kamu gak ikut," Narel yang mendengar ucapan sang Bunda hanya memutar bola matanya malas.

Kadang Narel berpikir, sebenarnya siapa sih yang Anaknya bunda Wil? Arno atau Narel? Narel heran, setiap anaknya pulang tidak pernah di sambut dengan baik, tapi jika bersama dengan Arno, pasti sambutan bunda Wil baik.

"Ayo masuk kalian berdua, kebetulan bunda udah masak buat makan malem," ajak bunda Wil dan dibalas anggukkan kecil oleh Arno, sedangkan Narel? Dia menyilangkan kedua tangannya sembari menatap malas ke arah lain.

[✔] Bapak Guru | NoMinWhere stories live. Discover now