✧ 08. gak peduli

11.6K 1.1K 69
                                    

✧✧✧

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✧✧✧

✧✧✧

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.









Arno terdiam saat para warga, Narel dan juga kedua orang tuanya Narel sedang bercekcok. Arno terdiam karena dia merasa sesak pada dadanya itu, sedari tadi dia berusaha mengatur nafasnya dengan baik, namun tetap saja. Penyakitnya itu kambuh, tadi juga dia sempat dipukuli oleh para warga demi untuk melindungi Narel—

Bruk!

"Arno?!"

"Pak Arno?!"

"Sakit, Na.." gumam Arno pelan sebelum dia benar benar memejamkan matanya sempurna.

..

Arno membuka matanya perlahan dan dia melihat ke arah sekitar dengan gerakan matanya perlahan, yang dia lihat di hadapannya sekarang adalah Narel. Hanya Narel.

Narel sedang memainkan ponselnya sembari menunggu Arno sadar, namun Arno pun tidak tahu seberapa lama dia pingsan dan terbaring di ranjang rumah sakit dengan selang infusan di lengannya itu.

"Udah sadar lo?" tanya Narel dengan nada menceletuk membuat Arno langsung menoleh ke arahnya perlahan.

Arno tidak menjawab, dia hanya terdiam sembari menatap Narel tanpa arti sedikitpun. Narel tidak perduli, dia hanya memutar bola matanya malas lalu memasukkan ponselnya itu di saku celananya.

"Lo tau gak si? Gara gara kejadian kemarin, warga jadi maksa kita nikah!! Dan lo tau gak? Lo tuh udah pingsan selama 2 hari! Acara pernikahan kita udah di siapin sama orang tua kita berdua. Plis lah ya, gua masih mau menikmati masa remaja gua. Pak Arno plis, gua mohon sama lo. Ngomong sama warga kalo kita gak ngelakuin apa apa pada malam ituuu, gua masih mau bebas! Gua tau dan gua yakin, setelah gua nikah sama lo pasti gua gak akan bebas. Inget satu hal pak, gua itu gak cinta sama lo! Buat apa kita nikah kalo gaada cinta sedikitpun di antara kita?!" rutuk Narel dengan nada yang sedikit tinggi.

[✔] Bapak Guru | NoMinWhere stories live. Discover now