✧ 27. salah

7.5K 868 92
                                    

✧✧✧

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✧✧✧

✧✧✧

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Na? Lo masih sadar kan? Hey??" panik Rehan sembari melihat wajah Narel yang babak belur karena dipukuli itu.

"Gua gapapa kok, anterin gua ke mobil pak Arno ya?" pinta Narel dan dibalas anggukkan oleh kedua sahabatnya itu, dengan cepat mereka berdua pun membawa Narel ke mobil pak Arno.

Ceklek!

Mata Arno membulat seketika saat melihat Narel masuk dengan keadaan wajahnya yang babak belur, "Loh?! Narel? Kenapa bisa wajah kamu sampe babak belur gini??" paniknya sembari memegang wajah Narel pelan.

"Shh! Gua jelasin di rumah sama Rehan dan juga Haekal ntar. Sekarang kita pulang, ayo cepet!" titah Narel.

Arno mengangguk, dia pun segera menancapkan gas nya melajukan mobilnya menuju rumahnya itu, atas permintaan Narel juga. Di sepanjang perjalanan Narel hanya bisa meringis saja saat merasakan lukanya itu yang sangat perih.

"Saya langsung obatin kamu ya? Ayo!"

Tanpa aba aba pun, Arno langsung menggendong Narel ala bridal style dan membawa Narel ke dalam rumah untuk segera diobati, si manis hanya bisa pasrah saja, dia berdiam diri sembari menahan sakit karena luka di wajahnya.

"Coba ceritain, kenapa bisa sampe gini? Kamu berantem lagi? Sama siapa Narell??" oceh Arno sembari mengobati luka Narel menggunakan obat merah.

"Shh.. Panjang ceritanya pak.." ringis Narel saat tangan Arno terlalu kencang mengenai lukanya.

"S-sakit ya? Maaf.. Saya ambilin air anget dulu buat kamu ya? Baru abis itu kamu cerita, oke?" Arno tersenyum sembari menatap Narel dengan lembut, lalu ia pun mencium kening Narel yang membuat Narel sedikit terkejut atas perlakuan Arno tadi.

Setelah mengambil air hangat untuk Narel, Arno pun kembali dan langsung memberikan air tersebut pada Narel. Narel langsung meminum air hangat itu dengan beberapa tegukan saja, dia benar benar sangat haus, tubuhnya juga sedikit gemetar, apalagi hidung dan mulutnya berdarah tadi.

[✔] Bapak Guru | NoMinWhere stories live. Discover now