✧ 05. bayangan

13.4K 1.4K 24
                                    

✧✧✧

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✧✧✧

✧✧✧

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






Pukul 05.36 A.M

Narel membuka matanya perlahan karena rasa mual yang melanda pada perutnya itu, dengan segera Narel pun pergi ke kamar mandi untuk memuntahkan semua isi perutnya. Narel memang benar benar tidak bisa meminum alkohol, pasti setelah meminumnya dia akan merasa mual dan muntah muntah.

"Hoek—hoek—Bunda!!!" panggil Narel sembari mempoutkan bibirnya.

Makanya jangan bandel, udah bandel cengeng pula. Malu maluin ewh. Siapa lagi kalo bukan Narel??

"Apa apa?! Pagi pagi udah teriak teriak? Ayahmu pulang pagi, bunda harus siapin sarapan buat dia." tanya bunda Wil tergesa gesa.

"Mual," ungkap Narel merengek pada sang bunda.

"Bunda bilang juga apa! Jangan belagak sok mabok segala, udah tau kamu itu emang gak kuat kalo mabok! Masih aja mabok. Sekarang liat sendiri kan?? Sakit?!!" omel bunda Wil membuat Narel tambah cemberut, dia pun segera menghampiri bunda nya lalu memeluk bunda nya itu.

"Jangan marah marahh, abis ini Narel janji deh, gak bakal mabok lagi.. Tapi bunda jangan marah ya? Bantuin Narel buat ilangin mual nya dulu, Narel mau sekolahh." rengek Narel sembari terus memeluk sang bunda.

"Iya iya, kamu tiduran aja dulu, bunda bikinin teh dulu. Pasti abis itu kamu lebih baik, kalo mau mandi mandi aja dulu." titah bunda Wil dan dibalas anggukkan oleh Narel.

Narel pun berencana ingin mandi terlebih dahulu sebelum bunda Wil membuatkan teh untuknya. Jujur saja, Narel masih merasa mual dan tidak enak pada perutnya. Tapi dia tetap ingin sekolah, karena apa? Karena dia ingin bersenang senang di sekolah, hari ini pak Arno tidak mengajar di kelasnya.

Ada sekitar 15 menit Narel mandi, tidak lama setelah itu bunda Wil datang dengan segelas teh hangat di tangannya, dia pun menghampiri Narel yang tengah duduk di kasurnya sembari mengusap usap perutnya yang masih terasa mual.

"Jangan jangan kamu hamil ya Na?!"

"Sembarangan! Narel gak kaya bunda tau! Gak bakal bisa hamil!"

"Jadi sampe sekarang kamu masih gak percaya kalo kamu itu dikasih kelebihan?" tanya bunda Wil membuat Narel terdiam seketika.

[✔] Bapak Guru | NoMinWhere stories live. Discover now