30. Kunjungan Bunda Satria

2.3K 182 1
                                    

♡ 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂𝒕 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒄𝒂, 𝒆𝒏𝒋𝒐𝒚 𝒘𝒊𝒕𝒉 𝒕𝒉𝒊𝒔 𝒔𝒕𝒐𝒓𝒚 ♡

---

Denting suara lift berbunyi menandakan sang penghuni lift telah sampai di lantai yang ia tuju, seorang perempuan paruh baya dengan dandanan sederhana namun tetap terkesan glamour itu keluar dari sana. Wajah awet muda nya terlihat jelas, meskipun sudah berumur, kerutan di wajahnya bahkan terlihat samar. 

Sesekali ia tersenyum saat ada beberapa orang yang mengenalnya menyapanya. Sosok ramahnya itu yang membuat semua orang menyukainya.

"Selamat siang Ibu Rumi," sapa seorang wanita seraya menundukkan kepalanya.

"Siang Bel, Satria ada?"

"Maaf Bu, Pak Satria lagi di kantin makan siang bersama asistennya,"

"Duh! anak itu kebiasaan gak baca pesan saya,"

Perempuan paruh baya ini adalah Rumi Arunda Widhitama, yang tak lain dan tak bukan adalah Istri tercinta dari Wira Widhitama dan Bunda dari Satria Putra Widhitama.

Siang ini ia sengaja mampir ke Widhitama Corps untuk bertemu dengan Putra semata wayangnya yang susah sekali disuruh pulang ke rumah setelah menempati rumah pribadi miliknya sendiri.

Ia sudah mengirim pesan pada Satria sebelumnya dan berkata dirinya akan mampir kesini, namun sampai saat itu anaknya itu belum membalas pesannya.

Jadilah ia langsung saja pergi kesini tanpa menunggu jawaban dari Satria nya.

"Ibu mau menunggu didalam aja? Biar saya sampaikan ke asistennya Pak Satria nanti,"

Rumi menggeleng pelan, "Gak perlu Bel, biar saya aja yang ke kantin,"

"Ibu mau ke kantin? Mau saya antar Bu?" tawar Bella.

Rumi melirik sekilas meja kerja Bella yang penuh dengan pekerjaan perempuan itu. Ia jadi tak enak hati jika Bella harus meninggalkan pekerjaannya untuk mengantarnya ke kantin.

"Saya kesana sendiri aja, kamu lanjutin pekerjaan kamu aja. Banyak tuh kayaknya," ucap Rumi seraya terkekeh.

Bella tersenyum malu, "Baik Bu,"

"Yaudah saya duluan ya Bel, kamu jangan lupa makan siang kalau belum,"

"Iyaa Bu,"

Rumi pun kembali berjalan memasuki lift, namun matanya tak sengaja melihat seorang gadis yang tengah berjalan sembari membawa map di tangan kanannya dengan menunduk.

Saat sudah dekat dengannya, ia langsung ingat siapa gadis itu. "Vanka?"

Gadis yang tadi jalan dengan menunduk itu mendongak, betapa terkejutnya saat ia melihat ada Rumi didepannya.

"Tante," Buru-buru ia menyalami Rumi.

Sementara wanita paruh baya itu tersenyum hangat pada Vanka, "Apa kabar sayang?"

"Baik Tante. Tante apa kabar?"

"Alhamdulillah Tante Baik. Kamu mau kemana ini?" tanya Rumi.

"Mau ke kantin Tante, jam makan siang,"

"Tante juga mau ke kantin ini, nemuin Satria. Kata Bella lagi makan,"

Vanka mengangguk, "Bareng sama saya aja Tante,"

"Boleh, ayo."

---

Kantin.

Kantin siang ini cukup ramai dari biasanya, entah karena menu yang dikeluarkan sedang banyak peminatnya atau memang para karyawan sedang menghemat gaji mereka di akhir bulan.

CAN I BE HIM?Where stories live. Discover now