21. Theresa yang tegar

2.2K 197 3
                                    

♡ 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂𝒕 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒄𝒂, 𝒆𝒏𝒋𝒐𝒚 𝒘𝒊𝒕𝒉 𝒕𝒉𝒊𝒔 𝒔𝒕𝒐𝒓𝒚 ♡

---

Suasana rumah duka disalah satu perumahan daerah Jakarta Barat, sudah ramai para pelayat.

Sejak mengetahui informasi ini dari Shea tadi, Vanka, Nona, Ben, Arya, dan beberapa anak kantor lainnya mendapat keringanan waktu istirahat agak lama dari biasanya.

Hal itu pun akhirnya mereka manfaatkan untuk segera pergi ke rumah duka Almarhum Devanio Nathanael, kekasih Theresa.

Vanka pun cukup mengenal sosok Devan. Beberapa kali dulu mereka sering pergi liburan bersama, dengan Arya, Ben, Theresa, Nona, dan Shea.

Hal itulah yang membuat Vanka dan yang lainnya cukup terpukul dengan kepergian Devan secara tiba-tiba ini.

Kecelakaan mobil yang menewaskannya terjadi di Tol arah balik dari Bandara Soetta. Bersama dengan sang supir, Devan tewas dalam kecelakaan maut tersebut.

Dari infonya, mobil yang ditumpangi Devan itu oleng dan menabrak pembatas jalan. Devan meninggal ditempat kejadian, sementara sang supir meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit.

Jenazah Almarhum supir Devan pun juga langsung dikebumikan di kampungnya yaitu Cimahi.

Fyi, Devan masih ada hubungan saudara dengan Shea. Devan adalah cucu dari adik Neneknya Shea. Dan Shea pun tentunya mengetahui informasi ini dari grup keluarga mereka.

Vanka dan yang lainnya masih duduk di kursi yang disediakan dibawah tenda. Sementara jenazah Almarhum Devan berada di depan dekat meja untuk para Pastor.

Theresa masih belum dapat ditemui, kata keluarga Shea yang lain. Theresa masih enggan keluar dari kamar Devan.

"Jujur gue shock banget," ucap Nona.

"Beberapa hari yang lalu gue sama Arya sempet telfonan sama Devan, lo ada firasat gak Ar waktu Devan bilang dia mau pulang tapi gak nyebutin pulang kemana,"

Arya mengangguk, ia ingat sekali Devan waktu itu bilang 'Gue mau pulang, tapi jangan bilang Theresa dulu, biar surprise!'

Ya Arya ingat sekali itu. Bahkan senyuman Devan saat itu terlihat lebih cerah dari biasanya.

"Gue fikir ya pulang ke Jakarta, tapi gak taunya malah kayak gini,"

"Gue pengen peluk Theresa Bang," timpal Shea sembari menahan isakannya.

Devan sosok yang sangat baik menurut mereka. Jiwa sosialnya sangat tinggi, hal itu lah yang membuat Devan akhirnya mengabdikan dirinya menjadi Dokter Relawan di pelosok.

Doa dan beberapa sambutan dari keluarga dan Pastor pun dimulai. Semua hening, larut dalam kehilangan dan kesedihan masing-masing.

Sampai pada akhirnya sosok yang tadi dinantikan oleh Vanka dan teman-teman nya pun muncul.

Theresa, dengan gaun hitam dan figura foto Devan yang berada dipelukannya. Wajah pucat pasi, serta masih ada jejak tangis dalam wajahnya. Ia berjalan mendekati peti jenazah Devan.

Semua yang ada disana sudah tahu jika Theresa adalah kekasih Devan, bahkan Devan pun sudah mengenalkan Theresa dengan baik kepada keluarga besarnya.

Ia menunduk menatap wajah damai kekasihnya yang kini telah tenang bersama Tuhan itu.

"Dev, I'm beside you."

Meskipun hanya dengan bisikan, Vanka dan teman-temannya yang memang duduk tak jauh dari sana pun mendengarnya.

CAN I BE HIM?Where stories live. Discover now