1. Widhitama Corps

7.6K 364 10
                                    

♡ 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂𝒕 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒄𝒂, 𝒆𝒏𝒋𝒐𝒚 𝒘𝒊𝒕𝒉 𝒕𝒉𝒊𝒔 𝒔𝒕𝒐𝒓𝒚 ♡

---

"Selamat pagi Pak Joko!," Sapa Vanka pada security kantor yang akrab dipanggik Pak Joko itu. Tak lupa ia meletakkan 4 cup kopi di meja yang ada didepan Pak Joko. Ia memang sering membawakan makanan ataupun minuman untuk security disini.

Dengan senyum sumringah, pria berusia 43 tahun itu balik menyapa Vanka dengan tak kalah semangatnya, "Selamat pagi Mbak Vanka, aduh terimakasih Mbak, jadi ngerepotin ini," ucapnya.

"Santai aja pak, yaudah saya masuk duluan ya Pak,"

"Siap Mbak!"

Vanka dengan setelan kemeja salur berwarna biru putih dipadukan dengan celana jeans biru dan heels 5 cm berwarna putih itu terlihat sempurna. Kaki jenjangnya berjalan memasuki kantor setelah ia men-tap ID Card yang berada dalam lanyard yang dikalungkan di lehernya.

Memasuki ruangan besar yang merupakan tempat dimana kubikelnya berada. "Pagi Mas Arya," Sapanya pada senior Tim Kreatif, Arya Nicholas Hendrata.

"Pagi Van."

"Ini anak-anak pada kemana Mas? Kok tumben jam segini ruangan masih sepi,"

"Lagi di aula semua kan,"

Vanka mengernyitkan dahinya, "Aula? Rapat? Atau ada apa nih? Kok gue gak tahu apa-apa,"

"Acara penyambutan Dirut baru, gantinya Pak Wira,"

Kenapa ia tidak tahu berita besar ini? Meninggalkan kantor selama 4 hari saja sudah membuatnya ketinggalan berita besar seperti ini. Kemarin ia bersama dengan rekannya pergi ke Bali untuk survey lokasi syuting untuk sebuah film yang akan digarap oleh tim nya.

"Hah? Sumpah Mas? Kok di grup anak-anak gak rame sih, ihh nyebelin banget,"

"Nomer hp lo kan ganti kemarin Van, baru masuk grup juga semalem kan,"

Ah iya, dirinya melupakan fakta bahwa kemarin ponselnya tiba-tiba hilang di Bali. Jadilah ia terpaksa membeli ponsel baru dengan nomor baru juga tentunya. Vanka ini sedikit ceroboh dalam menaruh barang.

"Siapa Dirut baru nya Mas?," Tanya Vanka.

"Lo lihat sendiri aja sana ke Aula, gak jauh-jauh sama keluarganya Pak Wira sendiri,"

Vanka pun mengangguk, ia meletakkan tas nya dimeja lalu mengambil ponsel nya dan berjalan keluar ruangan untuk menuju Aula. Rasa penasarannya begitu besar, apakah Direktur Utama yang baru akan sebaik Pak Wira?

---

Suasana Aula dihias sedemikian rupa tak lupa juga dengan beberapa menu catering yang disediakan di sudut-sudut ruangan. Di depan sana terlihat Direktur Utama yang lama yaitu Bapak Wira Widhitama tengah memberikan sambutan.

Vanka yang awalnya akan masuk kedalam pun ragu karena letak pintu utama aula ini berada di sebelah panggung, yang dimana jika ia masuk maka akan mengundang perhatian banyak orang.

Ia mengurungkan niatnya, ia memilih untuk kembali ke ruangannya dan mengerjakan laporan hasil survey nya selama 4 hari di Bali kemarin untuk diajukan kepada Kepala Divisi Produksi.

Saat akan memasuki lift, seorang lelaki dengan setelan formal yaitu kemeja putih yang dibalut jas hitam keluar dari dalam lift dengan tergesa-gesa. Ia sempat menabrak bahu Vanka dan membuat Vanka mengumpat kesal.

"Shit, jalan yang bener dong,"

Sementara pria tersebut hanya menoleh sekilas kearah wajah Vanka lalu turun kearah lanyard yang dipakai oleh Vanka, ia tak membalas perkataan Vanka sama sekali. Hal itu membuat Vanka mengumpat kesal.

CAN I BE HIM?Where stories live. Discover now