GENTHA | Tidak di akui

Mulai dari awal
                                    

Nathalie Axandrela Vergantara, adalah gadis keturunan Jerman dan Indonesia. Nathalie juga sahabat dekat Gendra dan juga anggota inti The Tiger, mereka sudah bersahabatan sejak kecil dan sudah saling mengenal satu sama lain.

Sejak Nathalie harus tinggal di Jerman karena harus melanjutkan pendidikannya di Jerman, mereka menjadi sangat jarang berkomunikasi. Dan sekarang, mereka bertemu kembali.

"Lo b-beneran Nathalie?" tanya Daniel, terbata-bata di samping Heafen.

Nathalie tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Iya, gue Nathalie. Kalian lupa sama gue?" Nathalie menatap Gendra. "Lo juga lupa sama gue, Gen?"

Mereka menggeleng, hal itu membuat Nathalie tersenyum bahagia. "Bagus, deh. Gue kira, kalian lupain gue."

"Happy birthday, ya, Gen," ucap Nathalie seraya menyodorkan kado yang ia bawa pada Gendra.

Gendra mengangguk dan menerima kado tersebut. "Thank you."

Tatapan Nathalie beralih pada Thara yang sejak tadi berdiri di samping Gendra. "Ini siapa?" tanya Nathalie sembari menunjuk Thara.

"Ak—"

"Dia saudara gue," jawab Gendra.

Deg!

Thara terkejut dengan jawaban Gendra, hatinya juga terasa sakit mendengarnya. Rasanya, Thara ingin menangis saat ini juga, namun sebisa mungkin ia tahan untuk tidak menangis.

Sedangkan Malvyn sudah mengepalkan kedua tangannya dengan kuat. Ingin sekali menghajar Gendra habis-habisan, tetapi ini bukanlah waktu yang tepat.

Nathalie mengangguk paham. Namun sedetik kemudian, ia menyipitkan kedua matanya menatap Gendra. "Kok gue baru tau kalo lo punya saudara cewek?"

"Karena lo nggak pernah nanya."

Nathalie mengulurkan tangannya di depan Thara. "Kenalin, gue Nathalie."

Thara membalas uluran tangan Nathalie dengan gugup. "A-aku Thara."

"Salam kenal, ya, Thar," ucap Nathalie, tersenyum manis. "Malem ini lo cantik banget," pujinya.

"M-makasih."

Thara dapat melihat bahwa Nathalie adalah gadis yang sangat ramah. Sedari tadi, Nathalie tak henti-hentinya tersenyum pada semua orang, dan juga dengan tutur katanya yang sangat lembut.

"By the way, lo lagi hamil?" tanya Nathalie begitu menyadari perut Thara yang buncit.

Thara mengangguk kikuk.

"Dia udah nikah, suaminya lagi kerja di luar negeri. Jadi, dia di titipin di rumah gue buat sementara waktu," beritahu Gendra.

"Tega kamu, kak," batin Thara.

Nathalie tersenyum jahil ke arah Gendra. "Saudara lo aja udah nikah, masa' lo kalah?" ledek Nathalie.

Gendra tidak menanggapinya, ia melirik Thara yang berada di sampingnya. Dapat Gendra lihat bahwa Thara sedang menghapus air matanya yang berhasil mengalir.

"Kurang ajar," lirih Malvyn.

Heafen mengusap pundak Malvyn, lalu menggelengkan kepalanya ketika bertatapan dengan Malvyn. Heafen tahu bahwa kini Malvyn tengah menahan emosinya.

Tatapan Nathalie beralih pada Malvyn. "Vyn, lo masih inget nggak, yang nelepon lo pake nomor baru itu siapa?"

Malvyn mengernyit bingung. "Lo tau?"

Nathalie mengangguk. "Iya, karena gue sendiri yang nelepon lo. Sengaja, biar surprise."

"Pantes aja," gumam Chitto.

GENTHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang