P R O M I S E -39-

592 76 27
                                    

'Telah terjadi kecelakaan di jalan xxx dengan satu orang pemuda dinyatakan hilang karena terjatuh ke bawah tebing

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

'Telah terjadi kecelakaan di jalan xxx dengan satu orang pemuda dinyatakan hilang karena terjatuh ke bawah tebing. Berikut kronologinya...'

Tubuh Seoyeong meluruh ke lantai, mustahil ia tidak mengenali gambar pemuda yang di blur di layar tv-nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tubuh Seoyeong meluruh ke lantai, mustahil ia tidak mengenali gambar pemuda yang di blur di layar tv-nya. Dia sangat mengenal pemuda itu, itu Jenonya.

"Tidak! Tidak mungkin!" Seoyeong menggelengkan kepalanya, "itu tidak mungkin Jeno!"

Pada akhirnya tangis wanita 2 anak itu pecah. Tangis yang selama ini ia tahan karena tidak ingin membuat putra sulungnya bersedih. Luka yang selama ini ia tutupi akhirnya terbuka juga, bersamaan dengan kabar buruk yang datang.

"Bibi Seoyeong!" Hina datang dan langsung memeluk wanita. Beruntung  dia datang tepat waktu, Hina menjatuhkan pisau di tangan Seoyeong.

"Hina~ya... katakan padaku itu bukan Jeno 'kan?"

Hina menggeleng, "Jeno akan pulang, Jeno akan pulang bi..."

Hina kembali memeluk wanita yang rapuh itu. Dia sendiri tidak yakin definisi 'Jeno pulang' itu yang mana.

"Kau benar...Jeno akan pulang," Seoyeong membenarkan pakaiannya.

"Mola! Kau dengar Jeno akan pulang," ucapnya berbinar.

"Maafkan aku...bi," gumam Hina sembari menitikkan air matanya. Semenjak Taeyong menyuruhnya untuk menjaganya, dia merasa sosok ibu kembali dalam hidupnya. Jadi saat melihat Seoyeong hancur rasanya batu menghantam hatinya.

"Hina...ayo kita buat makanan kesukaan Jeno. Saat dia pulang, dia akan makan dengan lahap."

Hina menggigit bibir bawahnya lalu menghampiri Seoyeong.

"Bi... maafkan aku," Hina menyuntikkan obat penenang pada Seoyeong. Dia hanya melakukan apa yang diperintah oleh dokter. Meski Seoyeong tidak memberontak atau mengamuk, tapi tindakan tak terduga bisa saja terjadi. Jadi itu sebabnya ia menyuntikkan obat penenang.



Taeyong mengusap wajahnya kasar, dia mencoba menenangkan dirinya.

PromiseWhere stories live. Discover now