P R O M I S E -26-

696 91 30
                                    

Taeyong membawa Jeno ke kamarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Taeyong membawa Jeno ke kamarnya. Tadi, saat sampai disana, dia melihat Donghae yang sedang mencoba membangunkan Jeno. Tanpa pikir panjang, Taeyong langsung mengangkat tubuh Jeno dan membawanya pulang.

Taeyong menatap sendu adiknya yang tidak sadarkan diri. Namun keringat dinginnya mengucur. Ia mengusap kepala Jeno, suhu tubuhnya naik. Taeyong membersihkan bagian kepala Jeno dengan sapu tangan handuk. Kemudian memasangkan gel penurun panas di dahi Jeno. Selain itu, dia juga mengobati luka di kaki Jeno. Taeyong mengompres kakinya dengan air dingin. Setelah itu, Taeyong menarik selimut Jeno hingga menutupi dada Jeno.

"Mola~ya, tolong jaga Jeno disini mengerti? Aku akan menemui eomma," pesan Taeyong pada anjing itu. Sedangkan Mola menjawab dengan gonggongan seakan mengerti pesan Taeyong.

Mola menyamankan dirinya di kasur Jeno dan tidur di samping Jeno. Taeyong tersenyum melihatnya.



Flashback On

Pernikahan, bukan hanya tentang janji suci yang diucapkan. Tapi juga tentang kehidupan yang akan dijalani selanjutnya. Menikah itu memang perkara mudah. Namun menjalani pernikahan bukan hal yang mudah, butuh banyak pertimbangan juga perjuangan menjalaninya. Sama halnya yang dilakukan oleh Donghae dan Seoyeong.

"Kau yakin? Pernikahan bukan perkara yang mudah Donghae-ssi... kita juga baru bertemu beberapa bulan lalu," ucap Seoyeong. Saat itu dia menjadi pegawai magang di perusahaan yang dipegang oleh Donghae.

"Aku yakin... tapi jika kau masih ragu, aku akan menunggumu," Donghae tersenyum kecil.

"Aku akan pikirkan... jika kau serius, tunjukkanlah! Temui ayahku."

Donghae mengangguk yakin.

Jodoh memang tidak kemana, Donghae yang meyakinkan tekadnya lalu bertemu ayah Seoyeong. Beruntung hubungan mereka direstui.

"Aku mengizinkanmu! Tapi... kau harus benar-benar menepati semua janjimu itu terutama untuk tidak menyakiti putriku. Aku sudah menjaganya dengan jerih payahku, jika sampai dia terluka karena pria sepertimu. Maka, jangan harap kau mendapat maaf dariku," jelas tuan Im.

"Aku berjanji...," balas Donghae dengan yakin.

Akhirnya, Donghae dan Seoyeong melaksanakan pernikahan setelah beberapa bulan persiapan. Dua insan itu saling bertukar cincin di jari manis mereka.

"Aku berjanji, hingga akhir hayat hidupku untuk tetap bersamamu baik suka dan duka."

Seoyeong tersenyum, "aku juga berjanji tetap bersamamu dalam suka dan duka. Aku akan berusaha bertahan meski suatu saat masalah akan datang silih berganti."

PromiseWhere stories live. Discover now