P R O M I S E -3-

1K 123 10
                                    

"Makan yang banyak Taeyong~a," ujar  wanita itu sembari menambah lauk pada piring Taeyong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Makan yang banyak Taeyong~a," ujar  wanita itu sembari menambah lauk pada piring Taeyong.

Taeyong tersenyum kecil pada wanita itu. "Terima kasih..."

"Ah benar! Kapan kau akan memberitahu Taeyong?" tanya wanita itu pada Donghae.

"Reina...," tegur Donghae.

"Memberitahu apa?" Taeyong menatap kedua orang di hadapannya dengan intens.

Reina Akiara, perempuan berdarah Jepang itu tersenyum pada Taeyong.

"Aku dan ayahmu akan segera melanjutkan ke jenjang yang lebih serius," ucapnya dengan santai pada Taeyong.

Taeyong menatap ayahnya meminta penjelasan. Sedangkan yang ditatap hanya bisa menghela napasnya.

"Itu benar... tidak baik, jika terlalu lama menunda... lagipula, Reina akan ikut bersama kita ke Korea," jelas Donghae.

Taeyong mengepalkan tangannya, dia bisa mengerti jika ayahnya dengan perempuan itu sudah menjalin hubungan hampir 3 tahun lamanya. Tapi yang benar saja, bahkan usia Taeyong dengan Reina hanya terpaut 1 tahun saja. Dan perempuan itu akan menjadi ibu tirinya?

"Aku sudah selesai... aku akan pulang duluan," ujar Taeyong. Dia bangkit, lalu pergi dari restoran itu.

Sementara itu, Reina menatap Taeyong dengan tatapan sulit diartikan.

"Dia hanya terkejut, nanti juga dia akan luluh sendiri," kata Donghae.

Reina mengangguk, "oh ya...bukankah kau punya dua putra? Dimana putramu yang satu lagi?"

"Dia... ikut bersama ibunya. Saat di Korea, kita akan bertemu dengannya."



Seoyeong menambah pajeon (pancake Korea) pada piring milik Jeno.

"Eomma! Berhenti menambah makanan di piringku, kau juga harus memakannya," ucap Jeno sembari memberikan 2 potong pajeon pada piring Seoyeong.

"Kau harus makan dengan baik, menjadi polisi harus memiliki nutrisi yang baik dan makan-makanan yang sehat juga lezat," jelas Seoyeong.

Jeno tersenyum menatap sang ibu.

"Gomawo eomma..."

Seyeong ikut tersenyum menatap Jeno.

"Cepat habiskan makananmu," ujar Seoyeong.

Jeno mengangguk dengan mulut dipenuhi makanan.

Semakin hari, Jeno semakin mirip dengan ayahnya. Bahkan terkadang tingkahnya mirip seperti Donghae dulu. Tapi ia bersyukur karena Jeno tidak memiliki sifat yang sepenuhnya sama seperti Donghae.

PromiseWhere stories live. Discover now