48. Say So

1.9K 183 42
                                    

Jay menatap Bella lamat yang sudah jatuh tertidur di atas sofa begitu saja dengan air muka yang tergurat jelas rasa lelah membuatnya meraih tubuh ringkih itu dalam gendongannya menuju kamar yang tersedia.

Ia membaringkan tubuh si gadis dengan hati-hati dan menyelimutinya agar tak merasa kedinginan dalam cuaca musim dingin ini.

"Jay." Bella meraih lengan Jay yang akan beranjak pergi. "Kau tidak tidur disini?"

"Kupikir kau sudah tidur." Kata si lelaki mengulun senyum dan memilih duduk di sisi ranjang. "Tidurlah. Aku dan yang lainnya akan tidur di luar untuk berjaga."

"Eum." Bella mengangguk dan Jay menunduk mengecup keningnya sesaat. "Aku mencintaimu."

"Aku juga."

Keduanya lantas terkekeh kecil yang kemudian Jay menduselkan ujung hidungnya dengan ujung hidung Bella.

"Aku mencintaimu Bella." Ulangnya lagi dan memeluk si gadis lama. "Aku juga Jay-ya.."

••••

Bella terbangun lebih dulu yang segera ia bergegas ke counter dapur untuk menyiapkan sarapan. "Masak apa?" Jake bertanya menghampiri dengan wajah masih terlihat mengantuk.

"Na-nasi goreng." Kata Bella tergagap tatkala segala macam ingatan krusial bersama Jake menghantam isi kepalanya begitu saja.

Ruangan pun terkesan semakin memberat membuat keduanya terdiam sesaat. Stagnan. Tanpa ada yang memulai pembicaraan lagi seolah sibuk bergelut akan pikiran satu sama lain.

"Bella."

"Ya."

"Setelah ini selesai. Aku mungkin akan pergi menjauh dan tidak akan menemuimu lagi."

"Okay."

"Aku juga akan melupakan semua yang terjadi di antara kita."

"Okay."

Jake melirik Bella yang masih terdiam menatap lurus ke depan tanpa melihatnya membuat perasaannya terkepal erat. Rasanya ingin sekali ia meraih si gadis ke dalam pelukannya dan tak akan pernah ia lepaskan.

"Aku harap kau bahagia dengan Jay."

"Okay."

"Aku juga akan bahagia dengan gadis lain."

"Okay."

"Apa kau robot?"

"Huh?!" Bella terkesiap dan menatap Jake yang kini mengulum senyum. "Tidak. Aku manusia. Aku bukan robot." Kata Bella cepat takut kalau Jake berpikir bahwa ia adalah rancangan robot milik si Jongseong.

"Calm down Bella." Jake terkekeh tanpa tertahankan tatkala melihat wajah panik Bella yang begitu lucu di matanya. "Aku hanya becanda karna kau menanggapi perkataanku dengan kata okay terus menerus."

"Maaf." Bella berucap lirih penuh sesal. "Aku hanya--"

"Kita lupakan semua yang telah terjadi dan bersikap biasa saja, okay?"

Bella pun mengangguk dan Jake menggulung lengan kaus yang ia pakai sampai siku. "Jay sepertinya kelelahan karna terjaga semalaman. Jadi biar aku yang membantumu."

"Okay."

"Lagi?" Kekeh Jake lebih keras membuat Bella gelagapan. "Ganti." Bella mengibaskan tangannya cepat. "Ara, ara, araseo. Kau bisa membantuku Jake."

Keduanya pun tertawa dan mulai memasak sampai Sunghoon terbangun dengan air muka lucu mengusap perutnya. "Aigoo, kalian masih lama?" Tanyanya sambil menelungkupkan wajahnya pada tangannya yang terlipat di atas meja makan.

"Ck. Dari pada bermalasan begitu lebih baik kau membantuku." Seru Jake sebal dan Bella hanya mengulum senyum.

"Shireo nanti dapurnya meledak dan Jay berubah jadi angry bird adalah bencana." Sahut Sunghoon dengan air muka serius membuat Bella tertawa dan di balas satu senyuman oleh Sunghoon sendiri.

"Aigoo, pacar Hoonie kok manis sekali ya kalau ketawa begitu." Katanya sambil menaik turunkan alisnya.

"Langkahi dulu mayatku." Cerocos Jay yang baru bangun dengan nada tak terima. Sunghoon hanya mencebik dengan mendumel tanpa suara.

"Sudah kalian berdua cepat bereskan ruang tengah selagi menunggu nasi gorengnya matang." Titah Bella pada keduanya yang segera menurut.

Jake yang melihat itu menggeleng tak habis pikir. "Aku tidak menyangka mereka bisa jadi penurut begitu."

"Aku seharusnya mendapat mendali emas sekarang."

"Well, tak buruk." Tangap Jake kemudian berpandangan sambil terkekeh kecil dan kembali memasak sampai selesai.

Keduanya segera menyajikan nasi goreng buatan mereka di atas meja makan dan di sambut Jay Sunghoon dengan suka cita.

Kekeh gema itu memenuhi ruangan sementara Jongseong yang melihat itu dari layar besar di ruangan miliknya pun terdiam. Tanpa mereka ketahui ia memasang cctv di rumah itu untuk bisa ia mengawasi mereka lebih leluasa.

Tak akan lama karna cepat atau lambat Jay pasti akan menyadarinya.

"Jay terlihat bahagia dengan mereka." Jungwon bersuara membuat Jongseong berdecak. "Kau tidak kusuruh bicara Jung."

"Aku hanya mengatakan sesuai fakta."

"Kau ingin kuhabisi?" Desisnya pada si robot yang menyerupai Jungwon.

Si robot yang ia berikan seluruh kenangan Jungwon semasa hidupnya hanya terdiam tanpa berpengaruh telah membuat si tuan perancangnya marah. "Aku hanya berpendapat mungkin saatnya kau melepasnya."

"Kau bisa memulai dunia yang kau inginkan tanpa ada Jay di sisimu."

Jongseong mendengus, "Aku tidak suka dia tersenyum begitu Jung, kau tahu itu kan?"

"Aku tahu."

"Kau hanya ingin semua tentang Jay itu berpusat karnamu Jongseong. Kau hanya ingin di akui olehnya bukankah begitu?"

"Fuck off." Desisnya beranjak dan mencengkram erat leher Jungwon yang menatap lurus padanya. "Aku berkata seperti ini untuk kebaikanmu Jongseong."

"Kau bisa melakukan apa yang kau mau dengan dunia yang kau inginkan tanpa Jay di sisimu."

"Aku tidak bisa Jung. Jay milikku." Desisnya dan menekan chip off pada Jungwon sampai si robot kesayangan miliknya itu menutup kedua mata tanda bahwa sepenuhnya semua sistem mati. "Dia milikku. Hanya milikku."

"Hidup denganku atau mati Jay Park."

Jay yang sedang makan pun tersedak begitu saja membuat Bella beranjak dengan telaten menepuk punggung si kekasih penuh kasih sayang. "Tak apa?" Tanyanya sambil menyodorkan air minum yang segera Jay terima.

"Thanks Bell." Jay tersenyum mengecup Bella sesaat sementara Jake dan Sunghoon segera mengalihkan pandangan. Tak ingin sakit hati dengan sengaja.

"Aku selesai."

"Aku juga."

Keduanya beranjak menuju ruang tv membuat Jay tak enak. Sementara Bella menatap lamat Jay seolah ingin memastikan bahwa si kekasih yang teramat ia cintai baik-baik saja.

"Aku sudah tak apa Bella." Kekehnya menarik Bella duduk di pangkuannya. "Baguslah." Bella mengecup bibir Jay yang segera Jay pangut ke dalam ciuman basah.

"Aku menginginkanmu Bella." Bisiknya mengecup cuping telinga si gadis lamat. "Aku juga Jay..."

Keduanya pun beranjak menuju kamar yang segera di kunci. "Fuck." Sunghoon kesal dan beranjak keluar dari kamar mengetahui hal apa yang akan berlanjut pada Bella Jay.

"Kita pergi mencari rumah si Joonmyeon saja." []

FRACTEDWhere stories live. Discover now