02. Dickering

3.7K 307 11
                                    

Derap langkah terdengar mendekat membuat nafasku kian memburu dengan jantung bertalu gelisah. Sungguh. Dalam hal paling buruk adalah ada seseorang yang memergoki apa yang tengah aku lakukan bersama Jongseong saat ini.

Namun di sisi lain aku juga merasa lega karna mungkin Jay tidak akan bertindak lebih jauh dari ini.

"Jongseong berhentilah. Kau bisa melakukan semua hal di sekolah tapi tidak dengan perbuatan itu." Suara perempuan yang begitu tegas terdengar di balik gorden.

Rasanya suara itu tak asing. Tapi siapa?

"Kelas akan segera di mulai. Cepat selesaikan itu dan pergi ke kelas."

Jongseong berdecak tak suka dan perlahan bangkit di atas tubuhku setelah melepas ikatan dasinya di kedua tanganku. Lalu menyibak gorden begitu saja tanpa memberiku waktu untuk berbenah pakaian seragamku.

"Kau memang peliharaan ayah yang paling menyebalkan." Ketusnya. Sengaja menabrakkan bahunya pada bahu seseorang itu yang ternyata Minhye. Ketua osis sekolah yang memiliki segudang prestasi di sekolah.

"Bella." Ia menatapku lurus-lurus. "Maaf. Ini tidak seperti yang kau pikirkan." Kataku bergetar dengan susah payah mengikat kembali dasi seragamku.

Aku takut ia membawa hal ini ke meja guru dan ruang detensi lainnya, "Kau seharusnya bisa melawannya." Katanya dingin dengan kedua tangan bersidekap menatapku angkuh.

"Kalau perlu berteriak karna kau punya mulut untuk hal itu Bella. Atau kau memang menyukainya?"

••••

Aku diam menatap plafon kamar dengan pandangan kian mengabur oleh air mataku. Sementara layar laptopku masih menyala menampilkan berita harian di website sekolah yang hanya bisa dilihat oleh seluruh murid.

Ada banyak gosip miring tentangku dengan beberapa fotoku dengan Jay di lorong sekolah tadi sampai masuk ke ruang uks. Hanya aku yang terlihat jelas sementara Jay di blur.

Jadi hanya aku yang mendapati hinaan dan komentar negatif yang menusuk.

Dia memang murahan.

Apa aku bisa menyewanya juga? Hha

100 won mungkin ia bisa memuaskanmu.

Aku rasa dia tidak terlalu cantik.

Apa mungkin dia meniduri kepala sekolah?

Mungkin saja. Mana ada anak miskin sepertinya bisa masuk SMA JunJin.

Pelacur. Mati saja kau.

Beberapa komentar terus bermunculan di postingan anonim ntah siapa yang sudah menyebar luaskan foto-foto itu. Apa mungkin itu Minhye? Atau Jongseong sendiri? Jaeyun? Sunghoon?

Siapa pun itu pasti di antara mereka. Atau mungkin mereka semua berkomplot untuk hal ini?

"Kak!" Sunoo yang datang mengetuk pintu kamarku membuatku segera menutup laptop dan menghapus air mataku kasar.

Apa mungkin gosip itu sudah terdengar oleh Sunoo?

"Kak tidur?"

Aku masih diam dengan jantung kian berdegup gelisah. "Aku baru selesai membuat ramyeon, kakak mau?"

"Ya. Tunggu." Sahutku. Karna aku mengerti Sunoo tidak pernah suka makan sendirian.

FRACTEDUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum