16. Save me

2.8K 295 75
                                    

Aku terbangun dan mendapati diri sudah berada di satu kamar yang tidak aku kenali yang begitu megah. "Nona sudah bangun?" Tanya satu orang asing membuatku berjengkit mundur sampai punggungku menabrak kepala ranjang. "Siapa kau?"

"Aku pelayan Im." Katanya membungkuk hormat membuatku menatapnya was-was. "Di-dimana aku?"

"Ini di salah satu villa keluarga Sim." Katanya memberitahu. "Tuan Jake pergi sebentar dan menitipkan nona pada saya." Sambungnya kemudian membuatku mengkerutkan dahi tak mengerti.

"Aku ingin pulang." Kataku segera beranjak dari atas ranjang dan mencari ransel sekolahku dengan jantung bertalu gelisah. Aku takut terlambat mengikuti misi dan membuat Jay murka.

"Tuan mengatakan untuk nona menunggunya pulang disini."

"Aku ingin pulang, kau tidak dengar?!" Kataku kesal dan akan beranjak keluar dari kamar namun orang itu segera menahan lenganku erat.

Aku berontak dan ia dengan mudahnya membanting tubuhku ke atas ranjang sampai tanpa bisa kucegah menyuntikan sesuatu pada lenganku membuatku peralahan kehilangan kesadaran.

Sampai aku pun terbangun oleh silau matahari yang terarah dari jendela besar dan si pelaku pembuka gorden itu adalah Jake yang tersenyum ke arahku, "Morning sunshine.." Sapanya membuatku mengucek kedua mataku dan mengerjap.

"Apa itu benar kau Jake?" Tanyaku tak percaya. Mana ada orang menyebalkan seperti si Jake berubah menjadi sok manis seperti gula seperti ini.

Atau ini mimpi?

Aku menepuk kedua pipiku sesaat memastikan bahwa ini mimpi atau tidak dan ia tersenyum. Lantas mendekat mengusak puncak kepalaku dengan sayang, "Ayo sarapan." Ajaknya menarik lenganku yang membuatku mau tak mau mengikuti langkahnya.

Di ruang meja makan bulat khusus untuk dua orang itu tampak sudah tersaji berbagai macam sarapan. Ada nasi goreng, bubur ayam, roti panggang, pancake, dan lain sebagainnya yang tak kutahu apa.

"Ayo makan." Katanya dengan telaten mempersilahkanku duduk dan aku baru menyadari bahwa satu tangannya di bebat oleh perban. "Kau kenapa bisa terluka seperti itu?"

"Oleh-oleh dari misi." Katanya ringan dan aku teringat oleh misi hitam yang seharusnya aku hadiri tadi malam. "Tenanglah, Seulhae sudah menggantikanmu tadi malam." Katanya seolah mengetahui apa yang aku pikirkan.

"Kenapa kau membawaku kesini Jake?" Tanyaku meminta penjelasan juga sedikit banyak tak terima posisiku kembali Seulhae gantikan. "Aku yang seharusnya ikut misi tadi malam kalau kau tidak memberikanku obat tidur dalam minuman sialan itu."

Air muka Jake yang tadinya secerah matahari pun berubah menjadi begitu muram, "Seharusnya kau berterima kasih padaku Bella, kalau bukan karnaku kau pasti yang terbaring koma di rumah sakit sekarang bukan Seulhae."

"A-apa? Seulhae koma?"

"Dia terkena dua tembakkan di dada tadi malam, kau pikir misi hitam itu permainan?" Desisnya membuat tubuhku meremang penuh teror yang menggelak membuat perutku mual.

"Aku bahkan merelakan kartu istimewaku agar bisa menukar posisimu semalam dengan Seulhae tapi inikah balasan terima kasihmu Bella Kim?"

Aku menunduk penuh sesal dan rasa bersalah pada Seulhae, "Aku harus apa untuk membalas kebaikanmu itu Jake?"

"Aku akan meminta balasannya nanti, kau berhutang padaku Bella, ingat itu."

"A-araseo."

"Sekarang makanlah."

Aku pun memakan nasi goreng yang ada tanpa melirik makanan yang lain sampai kemudian teringat akan Jay dan Sunghoon, "Terus Jay dan Sunghoon bagaimana? Apa mereka terluka?" Tanyaku dengan gelisah menatap Jake yang tampak tak berminat menjawab pertanyaanku.

"Jake." Tuntutku.

"Hanya luka ringan di kaki untuk Sunghoon dan Jay dia baik-baik saja. Jadi kau jangan khawatir Jay masih bisa memuaskanmu di atas ranjang."

"Aku hanya mengkhawatirkannya sebagai teman."

"Teman seks?" Cibirnya. Aku bungkam dari pada terus meladeninya yang selalu bisa menacapkan luka oleh perkataannya.

"Bersiaplah. Kita pulang sekarang."

••••

Sebelum pulang aku tak sengaja melihat danau yang begitu jernih dan memaksa Jake untuk menaiki perahu di sekitaran danau sebelum pulang kembali ke rumah.

Jake tanpa terduga menyetujui dan kini duduk di hadapanku sambil mendayung perahu di latar belakangi pemadangan hutan yang asri memberikan kesan magis tertentu untuknya.

Ia jadi terlihat seperti pangeran yang tersesat di antah berantah membuat jantungku kian berdebar anomali dan penasaran bagaimana rasa bibirnya kembali kucecap, "Kau terlihat seperti ingin menciumku Bella."

"Apa terlihat dengan jelas?"

Ia berdecak terlihat kesal. "Jangan bertingkah murahan. Itu menjijikkan." Katanya yang kalau perkataan itu berupa pisau mungkin aku sudah terkapar mati berdarah-darah sekarang.

"Suasananya mendukung untuk berciuman." Kataku ringan meski rasanya ingin sekali menangis tapi aku tidak ingin terlihat lemah di matanya.

Nanti kata idiot yang selalu ia katakan padaku bersanding dengan kata lemah menyedihkan cih. Aku tak mau itu terjadi.

Lantas aku pun bersenandung kecil sambil melihat ke sekeliling tanpa mau bersitatap dengan Jake yang ntah mengapa aku merasa tatapannya terarah padaku. Jadi aku menatapnya dan memang benar ia tengah menatapku. "Apa?" Ketusku.

"Aku heran dari sisi mana kau itu terlihat cantik sampai Jay mau merekrutmu."

"Kecantikan itu subjektif. Bisa jadi aku cantik di mata Jay tapi jelek dimatamu." Kataku dan rasanya aku ingin sekali menjabaknya sampai botak.

"Kau kenapa terlihat begitu membenciku tapi terkadang kau juga peduli padaku. Apa sifatmu itu seperti bunglon? Berubah-ubah sesuai suasana hatimu Jake?" Kesalku.

"Mungkin." Sahutnya ringan dan aku berdecak. "Apa ada yang pernah bilang bahwa kau sangat menyebalkan?" Kataku dengan pandangan menyipit.

"Itu seringkali Sunghoon katakan." Katanya, "Tapi orang menyebalkan inilah yang akan selalu menyelamatkanmu Bella." []

_____________

Gak nyangka bakal rame pembaca di buku yang absurd ini padahal mau aku unpub terus hiatus setelah tamatin Slave🥺

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gak nyangka bakal rame pembaca di buku yang absurd ini padahal mau aku unpub terus hiatus setelah tamatin Slave🥺
.
Tapi gpp mungkin ini buku terakhir aku sebelum hiatus dari dunia orenji.
.
See next chap👋

FRACTEDWhere stories live. Discover now