30. Cursed Child pt 2

1.7K 252 36
                                    

Jongseong bersiul mencoba mengingat lantunan lagu piano yang baru ia pelajari dari guru musiknya hari ini. "Jay!!" Teriaknya memanggil si adik yang tampak kelimpungan segera mendorong Bella untuk bersembunyi di bawah ranjangnya.

"Kakak datang dan dia pasti tidak menyukai kehadiranmu." Katanya pelan. "Jadi jangan bersuara Bella."

Bella mengangguk dan mencoba membekap mulutnya agar tidak bersuara dengan bernafas sepelan mungkin. "Kau sedang apa?"

"Menggambar seperti biasanya kak."

"Begitu ya." Jongseong menarik gambar di atas meja belajar Jay. "Ini jelek." Komentarnya dan merobeknya.

"Kau itu tidak pernah berguna ya Jay. Bahkan menggambar hal seperti ini pun jelek sekali."

"Ma-maaf. Aku akan menggambarnya lagi kak."

Jongseong pun duduk di atas ranjang dan mengamati si adik yang terlihat semakin menyedihkan. "Kau tahu ibu dan ayah sedang berlibur keliling eropa?"

"Wah benarkah? Apa aku akan mendapatkan hadiah?"

Jongseong malah tertawa seolah itu adalah lelucon paling lucu, "Oh ayolah Jay, sejak kapan terakhir kali ayah dan ibu kesini melihatmu huh?"

"Harusnya kau bersujud padaku karna masih peduli dan melihatmu kau masih hidup atau tidak disini."

Jongseong beranjak dan meremat rahang Jay lamat, "Jadi cukup aku saja. Jangan lagi kau berbicara dengan orang lain di rumah sakit."

"Iya kak."

"Ingat ini dalam kepalamu kalau kau Jay, hanya memiliki aku dan membutuhkanku seorang. Tak ada yang lain."

"Iya kak."

Jongseong tersenyum senang dan mengusak surai si adik. "Good boy."

••••

Sojin menatap Irene yang kini terduduk di hadapannya dengan cemas, "Aku yakin kalau Bella ada di sekitar mansion ini nyonya."

"Aros dan pelayan lainnya sudah mencari anakmu tapi--" Ia terdiam sesaat tatkala mengingat ruang rahasia yang baru teringat dalam ceruk ingatannya.

Sementara itu Bella yang sudah tak kuat lagi menahan bersin pun menimbulkan suara membuat Jongseong mendekat dan Jay menahan lengannya erat. "Kau membawa siapa ke kamarmu huh?!"

"Tidak itu bukan apa-apa kak."

"Kau berani membohongiku Jay." Desisnya menggertakkan geraham yang memang tak pernah bisa menahan emosi. Segera menendang kaki Jay sampai jatuh tersungkur dari kursi rodanya dan Jongseong terus menginjak atau pun menendang keseluruhan tubuh Jay.

Bella yang melihat hal itu segera keluar dari persembunyian dan menahan kaki Jongseong erat, "Kumohon berhenti. Berhenti."

Jongseong semakin geram dan menarik surai panjang Bella yang kemudian ia lemparkan ke dekat dinding dengan nafas masih tersenggal ia mencium aroma darah yang bisa ia lihat darah mengucur deras pada kening Bella.

Ia mundur dengan sesaat mencerna segala hal yang sudah terjadi. Lantas dengan kedua tangan gemetar ia menarik Jay yang menangis untuk duduk kembali di kursi rodanya. "Dengar ini, kau yang mendorongnya Jay. Kau yang mendorongnya."

"Tidak. Itu kakak yang mendorongnya!"

Jongseong mencengkram erat rahang Jay, "Kau mau aku tidak mengunjungimu lagi kesini?"

"Selama ini siapa yang membuatmu tetap hidup Jay, itu aku!"

"Hiksss..."

"Jadi dengar dan ingat ini dalam ingatanmu. Kau yang mendorongnya Jay. Kau mendorongnya karna tidak suka dia masuk ke dalam sini dan membuatmu terganggu, mengerti?"

Jay masih terdiam terisak menatap Bella, "Dia temanku, tolong bawa dia ke rumah sakit kak."

"Berjanjilah itu yang akan kau katakan saat nenek datang kesini."

"Iya kak, kumohon bawa Bella ke rumah sakit!!" Teriaknya keras dan Jongseong segera berlari keluar menekan chip yang tersedia di dekat dinding namun sebelum itu terjadi pintu sudah terbuka menampilkan Sojin, Irene dan Aros.

Lantas secepat yang ia bisa Jongseong merubah air muka dengan panik juga penuh teror masif yang terpeta jelas, "Aku melihat Bella di dorong oleh Jay ke dinding nenek."

Sojin yang mendengar itu segera berjalan cepat menuju kamar Jay dan di ikuti oleh Irene serta Aros.

"Bella!" Irene segera menarik Bella yang sudah berlumuran darah dengan erat, "Bella bertahanlah sayang.."

Aros segera membawanya keluar untuk segera di bawa ke rumah sakit sebelum keadaan Bella semakin parah. "Maaf, maafkan aku." Jay dengan gemetar mendekat pada Irene yang segera mencelos berlari keluar sementara Soojin langsung mendaratkan satu tamparan keras pada Jay.

"Kau benar anak terkutuk Jay."

Sementara Jongseong mengulum senyum dan bersiul senang. Ia tak menyangka melihat si adik menderita adalah suatu hal kepuasan tersendiri untuknya. "Kau pantas di kurung disini karna seperti apa yang kedua orang tuamu katakan. Kau mengerikan Jay." []

FRACTEDWhere stories live. Discover now