chapter 59

23K 845 28
                                    

Kehidupan akan berbeda dan terasa lebih berwarna ketika seorang anak lahir di antara rumah tangga seseorang. Pernyataan itu benar adanya, prily dan juga ali merasakan hal yg serupa. Kehidupan mereka menjadi lebih erat dengan hadirnya rado dan rachel di antara mereka. Terlebih lg ada caca yg membuat rumah serta hari2 mereka lebih indah.

Tidak ada hal yg berubah, prily tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri sekaligus mengurus ke tiga anaknya. Mungkin caca sudah mandiri dan tidak butuh banyak pengawasaan. Tapi rado dan rachel membuatnya sedikit kewalahan di awalnya.

Jangan sebut prily jika ia tidak bisa menghandel semuanya. Mulai dari masak,menyiapkan baju serta keperluan suaminya,mengurus rumah dan masih banyak lg. Prily tak pernah mengeluh dia menjalankan dengan senang hati. Karna seorang istri memang harus seperti itu bukan.

Ali yg setiap harinya harus bekerja dan akan pulang di sore hari,merasa kasihan dan menawarkan untuk menyewa jasa pembersih rumah, namun semua tawaran ali di tolak mentah2 oleh prily. Katanya ia tidak terlalu percaya dan menjamin rumahnya akan bersih seperti yg ia lakukan. Lebih baik membersihkannya sendiri , bahkan kebersihannya bisa terjamin.

Ali tak mampu lg menolak ke inginan istrinya. Apapun yg selama itu nyaman ali akan menurutinya. Tapi jika suatu hari nanti prily benar2 kewalahan. Maka ali akan menyewa jasa pembersih rumah suka atau tidak suka. Terlebih kalau rachel menangis di tengah malam. Prily harus bangun dan menenangkannya sampai rachel benar2 tidur kembali.

" dia sudah tidur" tanya ali ketika menghampiri prily dan membawakanbya segelas teh hangat. Racel anaknya tergolong aktif dan tidak bisa diam. Ia akan lebih sering menangis ketika prily lama meninggalkannya. Sangat berbeda dengan rado, dia lebih tenang dan banyak diam. Dia akan menangis karena dia merasa lapar dan sesudah di beri asi maka dia akan diam dan kembali tidur.

" ya, baru saja. " jawab prily sambil menyeruput teh yg di bawakan ali. Matanya sedikit berat, ia baru saja tidur setengah jam lalu dan harus bangun karena rachel yg menangis.

" tidurlah, rachel biar aku yg jaga. Kau harus perlu istirahat. Aku tidak mau istriku yg cantik ini sakit karena ke lelahan" ucap ali lembut. Prily mengangguk, ia lantas berdiri menuju tempat tidur. Sedetik kemudian prily sudah terlelap dalam alam mimpinya.

Ali hanya tersenyum, di kecupnya kening prily lama dan mengucapkan kata kata cintanya.

" i love you my wife, "

Setelah itu ali berdiri dan menghampiri box tempat tidur rachel.

" baby girls, jangan buat bunda harus terjaga tiap malamnya. Kasian bunda!  apa baby girl mau bunda sakit karna harus bangun tiap harinya" ucap ali penuh kasih sayang. Ia mencium kedua pipi rachel dan rado secara bergantian. Ia pun memilih untuk tidur di sofa panjang dekat box.

" kau kirimkan kebahagiaan yg tiada tara untuk kukebahagiaan yg tak akan pernah tergantikan oleh apapun. Keluargaku mereka lah hidup dan nafasku. Tanpa mereka aku bukan apa2. Mungkin aku akan hidup tapi tak bernyawa. Terima kasih tuhan" doa ali sebelum ia terlelap dan menyusul prily ke alam mimpinya.

10 tahun kemudian.

" ahhh aku ga suka sepatu itu, bunda..." teriak rachel dari dalam kamarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KAU YANG KU MAUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang