chapter 33

13.8K 812 14
                                    

" li....ali...." panggil prily berkali kali. Tapi ali tak menggubris nya. Ia tetap berjalan tanpa menoleh sedikitpun ke belakang.

Prily terus mengejar ali, td saat prily berada di sebuah rumah makan di bikangan jakarta bersama caca dan juga kirun. Tanpa di duga ali juga tengah berada di tempat yg sama. Saat prily ingin menghampirinya ali justu malah menghindar dan memilih pergi..

Kirun menyuruh prily untuk mengejarnya. Tanpa pikir panjang prily pun mengejar ali yg sudah lebih dulu meninggalkan mereka.

" ali......" teriak prily kesal.seketika ali menghentikan langkahnya. Prily menghampiri ali menarik tangan ali membawa nya ke tempat yg lebih leluasa untuk bicara.

Ali hanya diam saja saat prily menariknya keluar hiruk pikuk jalanan.

Hatinya sakit saat melihat prily menggandeng tangan anak kecil dan di sampingnya ada seorang laki2 yg juga menggandeng anak itu.

Mereka terlihat seperti keluarga bahagia. Ali meringis.. Hatinya sudah tak mampu lg menampung rasa sakit yg terus ia rasakan. Harusnya dia yg menggandeng anak itu,harusnya dia yg di panggil ayah oleh anak itu... Anak yg terlahir dari buah cinta mereka..

Harusnya,,, dan seharusnya...

Prily melihat raut muka ali yg berubah menjadi mendung. Prily tau ali salah paham, pasti ada banyak pertanyaan di benaknya...

Dan ini lah saat yg tepat untuk menjelaskannya.. Kesalahpahaman yg terjadi...

Prily tak ingin kejadian waktu dulu terulang lagi.. Sudah cukup ia dulu tersiksa karena cinta nya.. Dan sekarang prily tak ingin mengulangi kesalahan itu lg.

Prily membawa ali ke sebuah taman yg tak jauh dari rumah makan tersebut. Ali masih  saja diam... Entah apa,yg jelas sulit untuk mengucapkan kata kata dari mulutnya. Padahal banyak sekali yg ini ia tanyakan...

Siapa caca,?

Kenapa bisa memanggilnya bunda dan ayah pada kirun?

Masih banyak lg tapi ali memikih duam seribu bahasa. Prily menghela nafas panjang. Sepertinya dia butuh pasojan udara yg cukup banyak..

" apa kabar" tanya prily...

Pertanyaan apa itu, yg jelas kabar ali sangat buruk...

" baik"

Singkat, datar dan dingin itulah jawaban ali. Prily menatap ali sedih..bukan ini sebenernya yg Prily harapkan..

" apa yg ingin km katakan, waktuku tidak banyak aku sibuk" lanjut ali..

Seperti di tusuk ribuan pisau saat ali mengatakan itu. Prily seperti tak di anggap lagi..

" ok,, aku cuma ingin menjelaskan kesalahpahaman ini"

" kesalahpahaman apa, kesalahpahaman karna km telah memiliki anak dari kirun begitu" potong ali dengan nada sedikit tinggi. Prily terhenyak kaget atas tuduhan ali terhadap durinya.

" buk...'"

"Lalu apa, kesalahpahaman apa yg km maksud, semua sudah jelas prily km akhirnya memilih dia.. Lalu apa maksud surat yg km kasih dua tahun lalu.. Hanya omongkosong haaaaahhh" bentak ali...

Prily benar2 tak habis pikir, jika ali akan berpikir seperti itu, sungguh dari dulu sampai sekarang hatinya tetap sama.

Hanya untuknya...

Satu nama yg telah tertanam dalam hatinya.

" dengirin aku dulu, aku ga seperti yg km pikirkan, itu salah paham" ucap prily... Mencoba untuk menepis semua tuduhan ali terhadapnya

" biarkan aku bicara dan menjelaskan semuanya, lalu setelah itu terserah km" lanjut prily.

Ali hanya diam saja..

" pertama hati aku tak pernah berubah, masih sana seperti tulusan ku wajtu itu, kedua aku tak pernah menjalin hubungan dengan kirun, karena aku sudah menganggap kirun itu adalah sebagi kk tidak lebih.. Dan soal caca, anak itu adakah anak dari pasien ku waktu di inggris. Orang tuanya mengalami jecelajaan dan tidak bisa terlolong lagi.. Aku kasian usianya waktu itu baru 1 tahun. Tapi dia harus kehilangan kedua orang tuanya.." sejenak Prily mengela nafas, bayangan caca mengingatkan dirinya akan kecelakaan yg menimpa orang tuanya dulu.

" aku dan kirun berniat merawat dan juga menjaga caca. Kami beri kan kasih sayang

Sama seperti orang tua kandungnya sendiri. Memberikan semua kadih sayang yg tak bisa lg ia rasakan dari orang tuanya...

Satu tahun kemudian caca mulai belajar ngomong dan kata yg keluar adalah momy. Aku senang saat dia memanggil momy dan ketika melihat kirun pun dia bilang dady..

Maka saat itu pula km menganggap caca sebagai anak km dan membiarkan dia memanggil km dengan sebuat itu".  Ucap Prily... Air mata mengalir deras di pipinya.

Rasanya ua seperti kembali ke masalalunya yg kelam. Prily hanya tidak ingin apa yg di alami caca akan  seperyi dirinya hidup seirang diri tanpa kasih sayang dari irang tua.

Ali tertegun mendengar apa yg di ceritakan Prily. Dugaannya salah srlama ini. Ali menarik Prily kedalam pelukanya. Mendekapnya erat, Prily menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik ali.. Rasanya ini yg ia butuhkan. Pelukan hangat dari orang yg sekama ini ia harapkan..

" maaf"

Ali tak mampu lg melanjutkan kata2 nya. Ia terlanjur menuduh Prily yg engga2.

Bodoh memang, kenapa pikirannya bisa sependek itu.

Jujur ali senang mendengar kalau caca itu bukan anaknya dari kirun. Jadi ia bisa mengulang semuanya dari awal lgi.. Membuka lembaran baru dan menutup rapat semua masa lalu nya..

" i love you" ucap prily pelan. Meski pelan ali dapat mendengar itu..

" i love you to more " balas ali dan mempererat pelukanya, prily membalas dengan memeluk ali juga...

Mereka menikmati ke bersamaan yg baru saja tercipta. Jika bisa ingin rasanya menghentikan waktu dan berharap ini tak akan pernah berakhir...

KAU YANG KU MAUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang