chapter 15

14K 761 1
                                    

"Ali sampai kapan km akan seperti ini,tidakkah kau pikir berapa banyak  orang yg kau pecat " ucap resi frustasi.

Ia sudah tak tau harus bagai mana lg menghadapi anaknya itu.

Ali semakin berulah,lebih tepatnya ketika ia pergi beberapa hari yg lalu dan pulang2 dengan ke adaan yg memprihatinkan.

Resi menatap anak satu2nya itu penuh dengan kekecewaan,karna ia tsk pernah sekalipun mengajarkannya sikap dan prilaku seperti itu.

" dengar jika sampai bunda dengar km bikin masalah lg, lebih baik km berhenti saja menjadi penyanyi dan urus perusahaan yg bunda bangun" ujar resi. Kali ini ia tak main main dengan ucapannya.

Karna sudah cukup ia terlalu bersabar selama ini dan semoga ini jalan terbaik untuk ali.

Ali menatap bundanya penuh permohonan,dia tak mungkin berhenti menjadi penyanyi,karna menyanyi adalah impiannya sejak dulu dan ali juga yakin ucapan bundanya kali ini tidak main2.

" ok, ali janji tidak lg membuat masalah, dan ali ga mau masuk perusahaan bunda karna itu bukan bidang ali" tolak ali tegas dan penuh penekanan.

Terdengar helaan nafas panjang,resi sudah bingung,entah kapan anaknya ini akan menurut.

Ali tau bundanya kecewa tapi ia sama sekali tak berniat untuk meneruskan perusahaan ayahnya dulu.

Jujur itu bukanlah keahliannya.

Resi bangkit dari duduknya kepalanya terasa pusing, akhir2 ini banyak sekali masalah di kantor dan di tambah komplen dari manajemen yg menaungi anaknya.

Ali memejamkan matanya rasanya ini terlalu berat untuknya,

Ia butuh seseorang untuk berbagi, namun itu semua mustahil, orang yg selama ini ia harap kan,orang yg akan menjadi sandaran ketika ia merasa lelah, orang yg ia yakin bisa menjadi penyemangat hari2 yg bakal ia lewati,

Namun semua hanya angan semu,itu tak akan pernah terjadi karna orang yg ia sayang telah memilih orang lain.

Sakit??

Ya itu menyakitkan,ketika km berharap cinta itu terbalas, ya harapan hanya tinggal harapan.

" Arrrrrgggggggghhhhhhh" geram ali.

" kenapa mil...... Kenapa. Kau buat aku sayang, kau selalu ada ketika aku butuh km,ada saat aku terpuruk tapi kenapa sayang itu hanya kau anggap sebagai rasa sayang kk terhadap adiknya. Kenapaaaaaaaa" teriak ali.

Di sisi lain ali kecewa dan marah karna cintanya bertepuk sebelah tangan.

Mungkin ini jawaban dari segala penantian dan harapannya.

***

Prily menatap rumah megah didepannya. Rumah yg bah istana bagi orang yg memandangnya.

" siang pak" sapa prily sopan pada satpam rumah itu.

" siang juga neng, mau ketemu den ali ya" jawab satpam itu yg tak kalah ramahnya.

Prily tersenyum lalu mengangguk,

Setelah di izin kan masuk prily dengan langkah mantap menuju pintu utama.

Pintu yg megah dan kokoh. Sungguh sempurna.

Tok..... Tok.....

Prily mengetuk pintu,berharap pintu itu akan terbuka.

Tok.... Tok.....

Kembali prily mengetuk pintu lg, namun tetap tak ada yg membuka.

' mungkin sedang tidur siang 'pikir prily.

Karena ia datang di saat orang2 mungkin tengah istirahat.

Prily memutuskan untuk pulang tapi langkahnya terhenti saat mendengar suara pintu terbuka.

" Ali,,,," hanya kata itu yg terucap dari bibir manis prily,menandang ali dengan seribu tanya di otaknya.penampilan ali yg terlihat berantakan tapi terkesan lebih tampan serta mata dengan lingkar hitam di kelopaknya seperti orang yg kurang tidur.

" ada apa dengan ali,kenapa dia terlihat kacau,ada masalahkan atau gara2 ucapan kirun waktu di danau itu. ' pikir prily.

Ya ali yg di drpannya sangat berbeda dengan ali beberapa hari lalu saat ia tak sengaja bertemu ali di danau.

" ada perlu apa" ucap ali datar. Tapi dalam hati ia merasa senang prily datang.

Entahlah hatinya itu selalu bertolak belakang dengan yg di ucapkannya.

" emm aku mau minta mf soal kejadian di danau itu, mf karna kirun marah2 sama km waktu itu, jujur aku ga cerita kesiapa pun kalau aku bekerja sebagai asisten artis.'" jawab prily. Ada rasa bersalah juga karena waktu itu ali di bentak2 oleh kirun,

Saat ali menyebutnya sebagai asistennya dan kirun tak terima bahkan tak percaya.kirun hanya menganggap ucapannya itu omongkosong belakang.

" sudah bicaranya, kalau begitu silahkan pergi" bales ali. Di saat moodnya tidak lagi baik datang orang yg malah membuat moodnya semakin tidak baik.

" tapi...." ucapan prily terpotong okeh bentakan ali yg menggelegar di teras rumahnya.

" APA LAGI HAHHH " bentak ali emosi,prily tersentak kaget baru pertama kalinya tidak munhkin ini untuk yg jefua kalinya ia di bentak ali.

Mata prily memanas menahan tangis,

' tahan pril km ga boleh nangis, ga boleh' hatinya mengingatkan.

Ali mengusap wajahnya dengan kasar ia merutuki dirinya sendiri karena telah membentak prily.

Melihat prily yg seperti ketakutan dan mencoba menahan tangisnya. Ada rasa penyesalan di hati ali.

" Mf tidak bermaksud untuk membentak tapi untuk sekarang aku lg ga mau di ganggu' ucap ali, berusaha untuk mengontrol emosinya.

Prily mengangguk mengerti.

" ya mf, aku akan menunggu kabar sampai km siap bertemu dengan aku dan aku harap kita bisa menjadi patner lg' balas prily sebelem ia menibggalkan ali.

' ya dengan senang hati ' batin ali.

" Ku harap km bisa mengimbangi ku,karena kau wanita sekaligus asisten yg berani dan tak merasa takut dengan tatapan intimidasi ku. Gunam ali pelan

Ia menatap punggung mungil prily yg senakin menjauh dan hilang di balik gerbang hitam yg menjulang tinggi.

Huaaaaa aku balik lg nih dengan cetita yg amburadul. Huuuuffff lama jg ga update karena faktor pekerjaan yg menumpuk wkkkk.

Mf ya kalau banyak typo soalnya nulis langsung di publikasikan.

Aku tunggu vote dan comment nya ya.

Miss you

Nia

KAU YANG KU MAUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang