chapter 34.

14.9K 777 8
                                    

Ali merasa nyawanya kembali seutuhnya. Memiliki prily seutuhnya adalah hal yg terindah baginya.

Penuh perjuangan serta lika liku cintanya yg tak pernah mulus. Harus menelan sakit dan kecewa, namun semua itu terbayar sudah dengan prily yg menjadi miliknya seutuhnya.

Hati ali bersorak senang, tak ada lagi awan mendung tak ada lagi badai yg menerpa, yg ada hanya pelangi yg akan selalu memberikan warna dalam hidupnya kini.

Satu demi satu masalah mulai menghilang, kini tak ada lg permusuhan siapa yg memiliki siapa.

Ali pun kini berteman baik dengan kirun. Bahkan mereka kompak untuk menjaga caca anak super aktif dan yg selalu membuat mereka kewalahan karenanya.

Ali harus benar2 sabar pasalnya caca secara terang2 mengatakan bahwa ia tidak menyukai dirinya. Katakan lah ali mau merebut bundanya dari kirun dan prily.

Ali hanya bisa mengusap dada, sepertinya dia harus berjuang lagi..

Prily selalu mengatakan untuk tidak terlalu memaksa caca untuk menerimanya. Pelan dan perlahan caca akan luluh juga. Dasar ali yg tak bisa bersabar. Ia terus saja selalu membuat caca untuk bisa menerimanya..

Seperti halnya sekarang ali sedang berada di rumah prily, di buat frustasi dengan kelakuan caca

" om,,apain lg ke cini, caca udah pelnah bilang kan,caca ga suka om deket in bunda,,,,,pelgi" usir caca, prily yg melihat ali di usir mentah2 oleh caca hanya bisa menahan tawanya. Apa lagi muka ali yg setiap hari selalu frustasi saat akan menjemputnya.

" caca sayang, om ke sini kan baik mau jemput bunda sama caca ke rumah sakit masa om di usir sih,  ga kasih sama om..." kata ali memelas dan memohon..

Sungguh jika bukan anak kecil ali mungkin saja akan melemparkannya ke dasar jurang yg dalam dan tak akan pernah muncul lg.. Tapi ini dia harus berhadapan dengan anak kecil yg terbilang sangat pintar dan cerdas di usianya yg baru 2 tahun.

"Caca,,, bilang pelgi om ga dengel ya... "

" dukkkkk".

"Awwwww,,,,, sayanggggggg" teriak ali saat kakinya di tendang oleh caca dengan sepatu catnya.. Prily langsung menghampiri ali yg memekik kesakitan. Caca hanya tersenyum penuh kemenangan dan prily sudah tak bisa lg menahan tawanya untuk tidak pecah..

" haaaaaaaa,,"

" aduh li...li..kan aku dah pernah bilang pelan2 jangan terlalu memaksa.. Caca itu anak yg paling tidak suka di paksa " jelas prily sambil meredam tawanya.

" terus aja ketawain bukanya nolongin, seneng banget ya kalau aku tiap hari hatus ber hadapan dengan ni anak". Ucap ali ketus.. Prily mengajak ali masuk, caca dengan setia mengikutinya dari belakang..

" bunda,,, caca ga suka om ini, mau rebut bunda dari ayah..'' ujar caca. Prily mengangkat caca ke atas pangkuannya..

Memberi pelukan hangat serta kasihsayang yg tak akan pernah berubah untuknya. Sekarang dan selama nya aksn tetap sama.

" denger sayang om ali g ngerebut bunda dari ayah ko.. Bunda akan tetap jadi bunda km dan ayah akan tetap menjadi ayah km sayang jd stop berpikir kalau om ali ngerebut bubda dari ayah.. Ok" ucap prily lembut..

Caca tersenyum senang lalu memeluk prily erat dan memberi kecupan di kedua pipinya..

" caca ingeti kan , sekarang caca ganti baju kita berangkat ke rumah sakit..."

"Ok,,,yeyyyy ketemu ayah....". Ucap caca girang. Sebelum pergi caca menatap ali dengan pandangan sinisnya..ali sedikit ngeri. Baru kali ini ia merasa takut.. Apa lagi di anak kecil...

KAU YANG KU MAUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang