chapter 44.

14.4K 725 17
                                    

Ali membanting pintu cukup keras. Ia benar2 kesal ber campur marah. Berkali2 rencananya selalu gagal oleh kehadiran caca. Entah itu caca  merengek minta di temenin lah, takut sendiri lah dan banyak lagi. Tak ada waktu untuk berdua menghabis kan malam dengan bercinta seperti layaknya pengantin baru pd umumnya. Ini sangat menyiksa batin ali. Lebih tepatnya batin ali yg tersiksa.

Prily menyusul ali keruang kerjaanya. Prily tahu suaminya itu sedang kesal. Setidaknya karena rencana ali di selalu di gagalkan caca. Kasihan sih tapi mau gimana lg. Selama caca tinggal bersama mereka. Maka ali harus siap menerima konsekuensinya. Termasuk berbagi tempat tidur. Dan hanya tidur tanpa bisa melakukan apa apa.

Kecuali caca di titipkan ke rumah kirun. Tapi prily tak enak hati jika harus menitipkan caca. Apalagi kirun sedang sibuk di rumah sakit. Sedangkan orang tua kirun mereka jg sedang sibuk.

Mungkin sekarang blm saatnya mereka berduaan. Tuhan mungkin menyuruh mereka untuk pacaran dulu. Ya sampai suasana benar2 mendukung. Tanpa ada gangguan, tanpa caca meski itu mustahil adanya.

" mau aku buatkan kopi " tanya prily. Ali memijit kepalanya pusing. Prily tahu ali kesal. Ia pun menghampiri ali memeluk lehernya dari belakang kursi yg diduduki suaminya.ali masih diam tak bergeming. Dan prily memaklumi itu.

" tidak usah,aku tak ingin kopi" jawabnya. Ali menarik prily tangan prily lalu mengecup nya. Prily sangat suka dengan sikap hangat ali. Semenjak mereka resmi menjadi sepangang suami istri, sifat ali berubah drastis. Meski tak semuanya berubah. Tapi ali yg sekarang jauh lebih dewasa.

Ali memutarkan kursinya untuk menghadap prily. Di tariknya prily untuk duduj di pangkuannya. Dengan senang hati prily mengalungkan tangannya di leher ali.

" apa___"

Ali langsung membungkam mulut prily sebelum prily menyelesaikan kalimatnya. Satu kebiasaan ali yg prily tahu dua selalu melakukan hal ini ketika dia bertanya atau pun membantah.

" apa si pengganggu cilik masih terbangun." tanya ali saat setelah melepaskan ciumannya.

Prily mengeleng. Tadi sebelum nenemui ali prily baru saja menidurkan caca.

" bagus" ucap ali seraya bangkit dari duduknya dan menurunkan prily dari pangkuannya. Lalu menibggalkan istrinya yg masih bertanya2.

Prily bingung dengan ucapan ali, ia pun mengikuti langkah ali. Ternyata ali menuju kamar caca.

Buat apa batin prily.

" loh ko di kunci " tanya prily bingung. Tersenyum puas. Di simpannya kunci kamar caca di nakas.

" biar ga ada lg pengganggu aktifiras kita" ujar ali sambil menggendong prily dan membawanya ke kamar. Prily tahu maksud  dari ucapan ali.

Ali tak lupa mengunci pintu. Melakukan aktifitas dengan puas karena tak ada lg pengganggu.

***

" huaaaaaaaaaaa,,bundaaaaaaa,"

Duarrrrr

Duarrrrrrr

Suara teriakan dan dentingan pintu yg di tendang secara brutal membuat ali dan prily terbangun dari tidurnya. Keadaan yg sama2 polos tanpa sehelai benangpun yg menempel di tubuhnya.

" bundaaaaa,,papahhhhhh"

Teriakan itu kembali terdengar. Kinu semakin keras.

Ali yg sepenuhnya belum sadar kembali memejamkan matanya. Tapi prily segera menguncang tubuh ali. Membuat ali menggeram.

" li, itu caca li teriak teriak " ucap prily. Ali hanya bergumam tak jelas.

" bundaaaaaaa...duarrrrrrr ....duarrrrrrrr"

Lagi lagi caca berteriak dan kembali menedang pintu kamarnya.

Prily bangkit dan ada rasa ngilu di area sensitifnya. Mengingat itu membuat prily tersipu malu. Kini sempurnalah sudah sebagai seorang istri.

Prily memungut bajunya yg berceceran lantas segera memakainya asal.

Meski sedikit meringis prily tetap berjalan keluar kamarnya membuka pintu kamar caca yg berada tepat di sebelahnya.

" huaaaaa bunda, caca di kunci di kamar" adu caca saat prily membuka pintu kamar caca sambil memeluknya.

" udah, caca ga usah nangis. Mungkin pintu caca ke kunci sendiri. Td aja bunda pake kunci cadangan" bohong prily. Bisa terjadi perang ke 3 kalau prily mengatakan bahwa ali lah yg menguncinya

" caca ga percaya,pasti papah yg ngunci kamar caca. Papah ngunciin caca biar oapah berdyaan kan sama bunda"

Nah itu tahu sayang. Batin prily.

" mana mungkin ca papah ngekakuin itu. Kan caca tahu sendiri papah sayang sama caca, masa papah yega sih" bujuk prily. Tapi caca bukan lah anak yg pandai untuk di kelabui.

Caca melepas pelukannya. Membuat prily bingung. Tanpa babibu caca langsung menerobos masuk kamar prily. Membuat prily menganga. Ali di dalam masih tidur dan dalam ke adaan polos..

" ahhhh bundaaaaaa,,,"

"Sayangggggggggg"

Dua teriakan yg berbeda memanggil namanya. Prily tak bisa membayangkan apa yg terjadi di dakam sana.

" ahh caca ga liat, caca ga liat" lari caca sambil menutup mukanta yg tampak memerah malu.

Prily mencoba untuk tidak tertawa. Melihat wajah caca yg memerah menahan malu sambil berlari ke kamarnya.

Sedangkan ali sedang menyumpah serapah karena ke gap caca dalam keadaan bugil...

Haaaaaaaaaaaa author ketawa ngakak. Ngebayangin itu bener2 terjadi huaaaaaaa..
Gimana.. Nih puasHooo Sepertinya blm ya.
Ok hanya mau mengingatkan saja. Author bikin cerita baru lgi nih. Judulnya gadis brandalan mohon di tengok ya...

Terimakasih dan selamat siang.
Di tunggu vote dan comment KALIAN.

Mf kalau BANYAK typo..

KAU YANG KU MAUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang