chapter 40.

14.2K 772 14
                                    

Wowww dah chapter 40 nih.. Ga terasa ya. Cuma mau bilang terimakasih buat yg baca cerita aku. Seneng deh bisa ada yg baca meski acak2 dan penuh dengan ke GJ an. Sekali lg terima kasih..

Selamat membaca....

_______

Ali berjalan gontai,rasanya sudah tak ada semangat lg untuknya hidup. Prily wanita yg ia cintai kini sudah menolaknya karena kesalahannya sendiri. Sekarang hanya tinggal kenangan, kenangan yg beberapa minggu ini tercipta.

Ali menghempaskan tubuhnya di sofa, memejamkan matanya dan berharap semua hanya mimipi. " semua sudah terlambat li" kata2 prily terus saja berputar di kepalanya. Seharusnya malam ini ia mengajak prily makan malam, membicarakan tentang pernikahan dan banyak lain lg. Tapi semua sirna sudah. Nasi sudah menjadi bubur jd tak ada gunanya menyesali yg sudah terjadi. Sekarang yg lebih penting adalah mencari jalan keluar dari masalah ini bukan meratapi nasib.

Resi melihat wajah putranya sangat lusuh. Sepertinya anaknya mengalami sebuah dilema batin resi.

Menghampiri dan ikut duduk di sebelah anaknya.

" apa yg terjadi, kenapa prily dan caca tidak ikut " tanya resi. Ali yg tahu bundanya bakalan menanyakan ini hanya bisa membuang nafas kasar.

" ada masalah sedikit bun, jd mf sepertinya prily dan caca tidak bisa dateng " ali berkata lirih. Hufff bodoh jelas ini bukan masalah sedikit ali tapi besar. Batin ali mengingatkan.

Resi tau kalau ini bukan hanya sedikit tapi cukup besar. Terlihat di wajah ali yg begitu frustasi.

" km yakin hanya sedikit, tapi bunda lihat ini cukup serius. Apa yg terjadi" resi kembali menanyakan. Ali membenarkan posisinya menatap bundanya lekat. Setidaknya berbagi masalah apa salahnya, siapa tau bundanya bisa memberi solusi.

" ya bunda benar ini cukup serius," ali menghela nafas lalu membuangnya perlahan." prily membatalkan pertunangan ini bun" lanjut ali lirih. Resi menganga tak percaya.

" loh ko.."

" ya ali mukul kirun, itu ali lakuin karena ali cemburu bun, ali melihat prily yg begitu nyaman bersandar di bahu kirun dan mereka sedang memperhatikan caca yg sedang berlari2 di taman. Ali marah, ali kesel mereka seolah olah keluarga dan ali seperti pengganggu keluarga bahagia itu bun" jelas ali.

" cemburu wajar,tapi ingat ga boleh cemburu buta. Bahaya. Contohnya seperti ini prily marah,kamu cemburu dan emosi sedang menguasai kalian. Bicaralah besok lg saat semua sudah tenang. Anak bunda ga pengengecut kan." resi memberi pengertian. Ali pun membenarkan kata2 bundanya. Mereka memang sedang di penuhi emosi jadi percuma bicara jika sedang dalam kuasa emosi.

Tidak tahu kah kalau dirinya sedang di permainkan prily dan sepertinya ali benar2 sudah masuk permainan prily.

Licik. Memang? Tapi buat kebaikan tidak masalah bukan!

" ya sudah sekarang km istirahat, besok temui dia lg. Bicara baik2 jangan pake emosi. Dan satu lagi kamu harus percaya pada Prily. Bukan dengan apa yg km lihat" ucap resi sebelum pergi dan meninggaljan Ali yg sedang merenungkan kata2.

******

Seperti biasa setelah sarapan pagi Prily pun segera berangkat ke rumah sakit. Menstater mobilnya dan melaju menuju rumah sakit.

KAU YANG KU MAUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang