GENTHA | Pembawa masalah

Start from the beginning
                                    

"Gue mau kasih lo hukuman atas kesalahan lo yang udah bikin Arion nggak ketemu sampe sekarang!" Gendra menarik pergelangan tangan Thara secara kasar, memaksa istrinya untuk ikut dengannya.

Thara yang terkejut dengan perlakuan Gendra, lantas dirinya langsung mengikuti langkah Gendra. Thara terus meringis setiap dirinya melangkah, sebab kedua kakinya masih terasa sakit.

Gendra berhenti melangkah ketika sudah sampai di depan gudang kosong di lantai bawah yang berdekatan dengan kolam renang. Laki-laki itu merogoh kunci dari dalam sakunya dan membuka gembok gudang tersebut.

"Masuk!" titahnya.

"Kak—"

"MASUK, ANJING!!"

Dengan paksaan Gendra, Thara menurut dan masuk ke dalam gudang tersebut. Dan sedetik kemudian, ia terkejut kala pintu gudang itu kembali di tutup dan di kunci oleh Gendra dari luar setelah dirinya berhasil masuk ke dalam.

"Kak?!!"

Thara menggedor-gedor pintu gudang itu seraya terus berteriak. "Kak, buka pintunya!"

"Kak Gen—"

"Lo diem di dalem selama seminggu, nggak boleh makan ataupun minum. Kalo sampe lo ketahuan ngelanggar perintah gue, gue nggak bakal bebasin lo dari dalem gudang ini selamanya!!" sahut Gendra dari luar.

Tubuh Thara cukup merinding mendengar suara ancaman dari suaminya itu. Lebih baik ia di kurung seperti ini daripada di lukai oleh Gendra. Namun apa dirinya sanggup jika tidak makan ataupun minum selama seminggu?

Wajah Thara terlihat sangat pasrah, mau melawan juga tidak akan ada hasilnya, yang ada malah bertambah hukumannya, bisa-bisa ia di lukai lagi oleh Gendra.

Hukuman ini masih belum seberapa bagi Gendra, kalau perlu ia tidak akan segan-segan untuk langsung melukai Thara. Ia akan menodongkan pistolnya, lalu menembaknya lagi seperti waktu pertama kali Thara menginjakkan kaki di rumahnya.

Hanya karena satu orang yang hilang, Thara harus di hukum seperti ini? padahal ini bukan kesalahannya, tetapi Gendra menghukumnya, seolah-olah dirinya lah yang salah.

Thara tidak begitu mengenal Arion, dengan tiba-tiba Arion dijadikan bodyguard pribadinya oleh Gendra. Sekarang Arion menghilang, dan Gendra menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi dengan Arion saat ini. Seharusnya Arion yang di beri hukuman oleh Gendra, karena laki-laki itu tidak bisa menjaga Thara dengan baik, hingga membuat Thara di culik oleh Xio.

Tetapi menurut Thara, Arion adalah orang yang baik.

Thara sempat berpikir, apa tujuan Gendra menjadikan Arion sebagai bodyguard-nya? apa Gendra mengkhawatirkan keselamatannya? apa suaminya itu masih mempunyai rasa kasihan padanya?

Thara menggeleng-gelengkan kepalanya, sepertinya itu semua tidak mungkin. Gendra mengkhawatirkannya? Gendra mengasihaninya? itu adalah sebuah hal yang sangat mustahil. Tidak mungkin seorang Gendra mengkhawatirkan atau mengasihani istrinya sendiri.

Thara hanya berharap, semoga saja Arion cepat di temukan dalam keadaan baik-baik saja, supaya ia bisa segera di bebaskan dari gudang itu.

Di dalam gudang itu sangatlah gelap, hanya ada cahaya dari luar yang masuk melalui celah-celah jendela.

Sebenarnya, Thara sangat takut dengan kegelapan, ia tidak berani berada di dalam ruangan yang gelap seorang diri.

Sebentar lagi malam akan tiba, itu artinya gudang itu akan semakin gelap, sehingga dapat membuat Thara tidak bisa melihat apapun.

Tiba-tiba Thara merasakan pusing yang menjalar di kepalanya. Refleks Thara memegangi kepalanya yang terasa berdenyut, ia meringis saat rasa pusing di kepalanya itu semakin terasa.

Thara menarik nafasnya dalam-dalam untuk meredakan rasa pusingnya, siapa tahu rasa pusing itu langsung hilang. Dan benar saja, rasa pusing itu perlahan-lahan sudah mulai hilang. Thara tidak lagi merasakan pusing, gadis itu dapat bernafas lega.

Thara hanya bisa menangis di tempat, meratapi nasibnya setelah menjadi istri dari seorang Gendra Margantara.

"Ma, Raline takut..."

~TBC~

~TBC~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
GENTHA [END]Where stories live. Discover now