𝐑𝐀𝐂𝐇𝐄 ( 𝐄𝐍𝐃 )

𝐄𝐤𝐬𝐭𝐫𝐚 𝐏𝐚𝐫𝐭

TES ... TES ... TES

EXTRA PART CHECK!

VOTE SAMA KOMENNYA YA BESTIE

INGET, JANGAN SAMPE LUPA

SILAHKAN SCROLL ⬇️⬇️⬇️

ㅡ SELAMAT MEMBACA ㅡ

☆☆☆

Arlena tidak memalingkan pengelihatannya sedikit pun dari telapak tangan Shaka. Dia mengamati bekas jahitan akibat ulah Shaka dulu saat ditinggal oleh gadis itu. "Kalo dilihat-lihat, jahitan kamu lebar juga, ya? Pasti sakit," gumam Arlena.

Shaka menyingkirkan buku dari hadapannya dan menunduk untuk melihat wajah Arlena. Laki-laki itu mengangkat tangan kirinya yang sedang dipegang oleh Arlena.

"Yang ini?"

Gadis itu menganggguk, "Iya. Sakit banget pasti, ya?"

"Gak tau. Lupa," sahut Shaka yang berhasil mendapat decakan dari Arlena. "Ck, aneh kamu, Ar."

Shaka terkekeh geli lalu membelai lembut pipi Arlena. "Gak usah kesel gitu, dong. Nanti cantiknya nambah," godanya.

Arlena mengangkat kepalanya dari atas paha Shaka lalu mendudukkan diri di hadapan laki-laki itu. "Lagian kamu, sih. Gak jelas banget jawabnya," gerutunya.

"Yang penting perasaan aku ke kamu jelas."

Sontak Arlena mengambil buku dari tangan kanan Shaka dan mendorong wajah laki-laki itu pelan. "Gombal terus. Basi," cibirnya.

"Gombalnya cuman sama kamu aja, kok. Gak sama yang lain," jawab Shaka.

"Yakin gak mau coba gombal ke cewek lain?" tanya Arlena dengan sebelah alis terangkat.

Laki-laki itu menggeleng, "Nggak. Bisa-bisa aku balik kayak dulu lagi kalo aku lakuin itu."

"Setakut itu, ya?" kekeh Arlena.

"Banget. Pokoknya kacau banget kalo gak ada kamu."

"Aku tinggal lagi, mau?" tanya Arlena bermaksud mengerjai Shaka.

Mendengar perkataan Arlena barusan, raut wajah Shaka mendadak berubah serius. "Jangan pernah."

"Jelasin di mana salahku, biar aku perbaiki," sambungnya.

"Arshaka," panggil Arlena lembut.

Shaka mengangguk, "Iya, aku salahnya di mana?"