𝐀𝐫𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐑𝐚𝐞 𝐌𝐚𝐥𝐯𝐢𝐚𝐧

892 98 82
                                    

VOTE DULU. AKU MAKSA!
Jangan malu buat tulis komentar juga, ya.
Terima kasih

Selamat Membaca

☆☆☆

Seorang perempuan keluar dari mobil dengan terburu-buru setelah mendengar kabar buruk dari sepupu tersayangnya. Dia rela datang malam-malam sendirian hanya untuk menemuinya. Terlebih lagi antara jarak rumahnya dengan sepupunya ini sangat jauh.

Dengan langkah lebar, gadis itu langsung masuk ke pdalam kediaman Galandra. "Mama?" panggilnya kepada mama dari sepupunya, Dahlia Rae.

"Ah, kamu udah dateng, Sayang?"

"Iya. Sandara di mana, Ma?"

Dahlia menghela nafas panjangnya, "Dari pagi tadi sampe sekarang, Dara gak keluar kamar sama sekali. Kamarnya dikunci dan Mama gak bisa masuk. Mama khawatir sama Dara, dia bahkan belum makan apapun."

Gadis itu tidak tau apa yang terjadi kepada Dara jika Dahlia tidak menghubunginya. "Mama punya kunci cadangan, kan?" tanyanya.

"Punya. Kenapa Mama gak kepikiran buat pake kunci itu, ya? Kamu tunggu di sini sebentar," ujar Dahlia kemudian berlalu dari hadapannya.

Gadis itu berjalan mondar-mandir seraya menggigiti kuku ibu jarinya. Dia cemas dengan keadaan sepupunya di atas sana.

"Ini kuncinya," kata Dahlia sembari menyerahkan kunci silver kepadanya.

"Aku masuk dulu, ya, Ma," pamitnya.

Dahlia menahan pergelangan tangannya, "Arlena, tolong bantu Dara, ya."

Gadis bernama lengkap Arlena Rae Malvian itu lantas mengangguk dan memberikan senyuman untuk menenangkan hati adik dari mamanya.

"Pasti, Ma."

Arlena berjalan ke arah tangga dan langsung menuju ke kamar Dara berada. Dia berhenti di depan pintu kamar berwarna coklat dan mendekatkan telinganya pada pintu.

"Dara?" panggilnya dan tidak ada respon dari dalam sana.

Arlena menepuk dahinya, "Ck, bodoh. Gimana mau denger suara kalo kamarnya aja kedap suara." Dia menancapkan kunci pemberian dari Dahlia ke lubang pintu. "Please, bisa. Jangan bikin gue khawatir, Dara."

KLIK

"Bisa," gumamnya. Tanpa pikir panjang lagi, Arlena masuk ke dalam kamar Dara.

Gelap. Tak ada cahaya sama sekali di kamar sepupunya ini.

"Dara, lo di mana? Ini gue, Arlena," katanya pelan.

Tangannya meraba-raba di mana saklar lampu berada. Setelah dapat, dia langsung menekan sampai lampu di kamar ini menyala. Kedua bola matanya melebar saat melihat keadaan Dara yang kacau. Rambut acak-acakan, mata sembab, dan hidung yang memerah.

"Arlena," panggil Dara lemah.

Arlena langsung berlari ke arah ranjang mendekati Dara. Dia memeluknya erat untuk menyalurkan kehangatan. "Tenang, ada gue sekarang," bisiknya.

Ucapan dari Arlena membuat tangisan Dara pecah.

"Keluarin semuanya. Asal besok jangan nangis lagi," ucap Arlena pelan.

"Saㅡsakit. Hati gue sakit, Len," ucap Dara dengan sesenggukkan.

"Gue diㅡdiputusin gitu aja sama dia. Padahal gue kira dia udah berubah. Dia ... dia juga bilang cuman sayang sama gue aja, tapi besokannya gue lihat dia bawa cewek baru, Len. Terus dia langsung putusin gue gitu aja tanpa sebab," jelas Dara panjang lebar.

"Katanya dia gak ada rasa sama gue dan dia cuman mau main-main aja. Gue bodoh banget udah mau percaya sama omongan playboy kayak dia. Hiks ... hiks ... sakit banget."

Tangan Arlena yang berada di punggung Dara kini terkepal kuat. Matanya menyalurkan kebencian kepada pelaku yang membuat sepupunya menjadi seperti ini.

"Tenangin diri lo dulu," gumamnya.

Butuh sekitar sepuluh menit untuk menenangkan Dara. Gadis itu melonggarkan pelukannya lalu mencopot gelang tali berwarna merah di pergelangan tangan kirinya.

Dara menatap Arlena intens. "Gue gak mau sekolah di situ lagi. Gue pengen pindah, gue gak mau ketemu sama Shaka lagi," ucapnya.

Jadi, namanya Shaka, batin Arlena.

Arlena mengangguk, "Lo bisa pindah ke sekolah gue."

"Biar gue yang pindah ke sekolah lo buat kasih dia pelajaran," gumam Arlena seraya mengepalkan kedua tangannya.

Tunggu pembalasan dendam dari gue

☆☆☆

Gimana?
Lanjut gak, nih?

Kalo kalian suka, tekan bintang dan komen, ya.

Spam next di sini sebanyak-banyaknya 👉

Sampai ketemu lagi, ya!

TBC

Sky

𝐑𝐀𝐂𝐇𝐄 ( 𝐄𝐍𝐃 )Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz