33. Dalam Putus Asa

46 11 1
                                    

Baiklah, mari kita lanjutkan...

Semoga masih ada yang mengikuti cerita ini :)

Enjoy and hope you like it :)

33. Dalam Putus Asa

Istana Kesultanan Seljuk Raya – Isfahan

Seferiye Hatun bersama para pelayannya berjalan menyusuri lorong Istana, saat ia bertemu dengan menantunya di persimpangan lorong.

Seferiye Hatun bersama para pelayannya berjalan menyusuri lorong Istana, saat ia bertemu dengan menantunya di persimpangan lorong

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Ibu Suri..." Terken Hatun menyapa ramah.

Seferiyee mengangguk tersenyum tipis. Dipandanginya menantunya ini. "Aku mendengar keterlibatanmu akan masalah Elcin Hatun," ucapnya tenang. "Kau yang memberi-tahukan langsung kepada Sultan sendiri."

Terken tersenyum mengangguk penuh percaya diri.

"Tentu Sultan-ku memanggil saya sekarang, untuk mengucapkan terima kasih langsung kepada saya," sahutnya dengan tersenyum simpul penuh kemenangan. "Semua orang bisa bernapas lega sekarang, Ibu Suri. Mulai sekarang, kita akan mengungkap motif dan niat yang tersembunyi."

Seferiyee hanya mengangguk, mendengarkan dengan penuh perhatian

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Seferiyee hanya mengangguk, mendengarkan dengan penuh perhatian.

"Saya tidak akan mengizinkan plot apapun berhasil di Istana ini," lanjut Terken menekan penuh percaya diri. Dengan anggukan hormat, ia izin berlalu dari hadapan Ibu Mertuanya.

Seferiyee menarik napas dalam-dalam untuk mengatur emosinya. Butuh kesabaran besar menghadapi menantunya yang keras kepala ini, sebelum melanjutkan perjalanannya.

Ruang Singgasana Istana

Terken menghadap Sultan yang memanggilnya di Ruangan Singgasana. Suaminya tampak berdiri di sisi jendela menghadap ke luar, tapi ia bisa melihat wajahnya begitu dingin.

"Sultan-ku," Terken menyapa hormat. Matanya menangkap Sultan tidak lagi memakai cincin pemberian Elcin. Dihelanya napas lega, Malik-Shah sangat marah besar kepada ular itu.

"Negera kita terselamatkan dari bahaya setelah niat tersembunyi Elcin Hatun terungkap," ucap Terken penuh percaya diri. Tentu Sultan akan berterima kasih kepadanya.

Uyanis : Buyuk Selcuklu (Kebangkitan : Kesultanan Seljuk Raya) - TerjemahanDove le storie prendono vita. Scoprilo ora