26. Pena di Tangan Pedang

79 8 0
                                    

26. Pena di Tangan Pedang

Kota Selemzar

Sencer berjalan mondar-mandir gusar di sebuah ruangan sempit tempat dirinya dan Arslantas dikurung.

Sencer berjalan mondar-mandir gusar di sebuah ruangan sempit tempat dirinya dan Arslantas dikurung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mereka mencurigai kita," simpul Sencer.

"Bagaimana bisa kita menerima tugas ini?" Arslantas kebingungan. "Bagaimana bisa!! Kau sudah menemukan di mana mereka berada, kita seharusnya menyerang mereka!" serunya kesal, terlebih melihat Sencer masih mondar-mandir sendiri. "Bagaimana bisa kita membunuh orang yang tak berdosa? Bagaimana bisa!?" protesnya.

"Kita harus menyetujuinya, untuk bertemu dengan Ketua Da'i, atau mereka akan yakin kalau kita adalah mata-mata." Sencer memberi alasan. "Meski kita bisa menyelamatkan nyawa kita, kita tidak akan bisa mendapatkan kembali artefak sucinya."

"Apa yang akan kita lakukan dengan Ghazali?"

"Kita harus cari cara untuk mengirimkan berita ke NizamulMulk," simpul Sencer.

Arslantas melihat sekelilingnya. "Bagaimana bisa kita melakukannya? Batini menjaga di depan pintu. Kita terkepung."

Sencer berhenti mondar-mandir dan berpikir keras.

"Kita harus cari jalan," cetus Arslantas.

Sencer masih belum berucap dan seperti mendengar sesuatu di balik dinding ini. Ia melekatkan telinganya dan mendengarkan dengan saksama.

 Ia melekatkan telinganya dan mendengarkan dengan saksama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sencer?"

"Shhss...." Sencer masih mendengarkan, meyakinkan suara aliran air-kah yang ia dengar itu?

Arslantas mendekati Sencer. "Ada apa?"

Sencer meraba dan mengetuk-ngetuk temboknya, terasa lunak, terlebih di bagian bawahnya.

*#*

Turna tengah menyiapkan kudanya untuk segera menuju sungai tempat dirinya dan Sencer berjanji untuk bertemu.

"Seperti yang kubilang, jika Ayah bertanya, katakan saja aku pergi untuk mencari obat untuk rumah sakit," pesan Turna kepada Alaca, pelayan setianya.

Alaca hanya mengangguk

Uyanis : Buyuk Selcuklu (Kebangkitan : Kesultanan Seljuk Raya) - TerjemahanWhere stories live. Discover now