Pangeran Malik-Shah dari Kesultanan Seljuk harus meneruskan tahta sang Ayah, Sultan AlpArslan, di usia 17 tahun. Beban berat meneruskan tugas dan misi menaklukan Byzantium dan Konstatinopel juga memperluas tanah penaklukan, ada di pundaknya. Namun b...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sultan Alp Arslan yang dikenal gagah berani dan sebagai "Bapak Penakluk", bersama putranya, Pangeran Malik-Shah, dan didampingi Perdana Mentri Nizamul'Mulk-1, memimpin perang Berzem melawan Kekaisaran Byzantium, di dekat Manzikert. Peran yang sangat penting dalam memperebutkan tanah Anatolia dan dan Armenia. Setelah berhasil menaklukan dan memperbesar wilayah kekuasaan di tanah Asia, kini saat menaklukan tanah barat yang dikuasai oleh Kristiani.
Dengan membawa panji Islam dan kekuatan Allah SWT, bersama seluruh pasukannya Sultan Alp Arslan bertempur dan berjuang melawan Byzantium untuk melindungi umat muslim di dunia dan menjadi coretan sejarah akan kebesaran Kesultanan Seljuk.
*#*
Di waktu yang sama, di tempat lain, seorang wanita juga sedang berjuang antara hidup dan mati untuk melahirkan seorang anak ke dunia ini.
*#*
Perang besar yang menelan banyak prajurit pemberani yang gugur di jalan Allah dan hampir merenggut nyawa sang Putra Mahkota Pangeran Malik-Shah. Sang Pangeran sadar, ia tidak boleh menyerah dan mati, karena ada seseorang di hatinya yang juga sedang berjuang di tempat lain. Bersama sang Ayah, Malik-Shah bertempur dengan berani, mewarisi keberanian dan ketangguhan ayahnya.
Dengan seizin Allah SWT, akhirnya perang dimenangkan oleh Sultan Alp Arslan dengan menaklukan seluruh pasukan Byzantium dan mengklaim wilayah Anatolia dan Armenia.
"Kuperintahkan untuk segera menuliskan Deklarasi Kemenangan, Hace NizamulMulk," titah Sultan Alp Arslan kepada Perdana Menterinya.
"Laksanakan, Sultan." NizamulMulk mengangguk penuh kebanggaan dan kelegaan. Satu lagi kemenangan perang besar bersama Sang Sultan dan Putra Mahkota kebanggaan Sultan. Wilayah penaklukan dan kekuasaan Kesultanan Seljuk semakin luas dan semakin kuat, sesuatu yang patut disyukuri. Di saat yang sama, matanya menangkap seorang prajurit mendekati Sang Pangeran dan membisikkan sesuatu.
"Kirim kurir untuk menyampaikannya ke Baghdad, Mesir, Konstatinople, Cina, dan seluruh tanah kekuasaan Byzantium," titah lanjut Sultan.
NizamulMulk mendengar perintah itu tapi perhatiannya masih kepada sang Pangeran dan si pengantar pesan. Ia dapat membaca, apa yang sedang mereka bicarakan.
"Sultan!" Malik-Shah segera menghampiri ayahnya begitu ia mendapatkan berita dari pembawa pesan.
NizamulMulk menunggu apa yang akan disampaikan sang Putra Mahkota.
Malik-Shah menelan ludah dengan gugup tapi penuh keyakinan. "Jika kau izinkan, aku ingin menyampaikan sendiri berita kemenangan ini ke Ibu Kota, Ayah."
Sultan Alp Arslan memandang putranya. Ia sudah sangat bangga dengan perjuangan sang putra berperang dengan gagah berani bersamanya.
Beliau mengangguk. "Sudah sepantasnya sang Putra Mahkota menyampaikan berita kemenangan perang yang diraihnya kepada rakyatnya. Kau sudah bertarung dengan gagah berani Dan semoga pedangmu tidak akan tersarungkan sebelum kau meraih kemenangan."
