2. Penyelamatan Sultan

257 25 1
                                    

2. Penyelamatan Sultan

Bibir Pantai

Di bibir pantai dua pemuda berjuang berenang menuju tepian dengan terengah-engah. Dua orang di pantai menyambutnya dan segera menolong mereka naik ke tepian.

"Bagaimana, Sencer, ada berita?" tanya langsung salah satu yang menolong mereka.

"Kita sudah membongkarnya, Bozkus," Sencer menjawab terengah-engah. "Mereka merencanakan pembunuhan Sultan."

Kedua kawannya saling berpandangan dengan berita ini.

"Kita harus cepat-cepat ke Isfahan," lanjut Sencer.

Bozkus mengangguk dan membantu Sencer berdiri.

"Oh, ini Arslantas, dia salah satu prajurit Hace NizamulMulk," Sencer mengenalkan kawan barunya. "Ini Bozkus dan Aydogdou, mereka sahabat dan pendampingku. Mereka selalu siap di belakang jika kita membutuhkan bantuan."

Arslantas mengangguk, mendapat tiga kawan baru yang mungkin akan berjuang bersama-sama.

"Kita sudah menyiapkan kuda untuk kalian di bebatuan, dan ada juga pakaian ganti," Bozkus memberitahukan.

Sencer mengangguk, "Kalau begitu, ayoo!"

Bersama keempat pejuang itu, memacu kuda mereka secepat kilat menuju Isfahan, untuk menghentikan percobahan pembunuhan Sultan Malik-Shah.

Bersama  keempat pejuang itu, memacu kuda mereka secepat kilat menuju Isfahan,  untuk menghentikan percobahan pembunuhan Sultan Malik-Shah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*##*

Alun-Alun Kota Isfahan

Warga Isfahan telah menunggu dengan antusias rombangan Sultan yang baru saja pulang dari medan perang penaklukan.

Hassan Sabbah menunggu dengan gugup di antara para prajurit yang mengamankan jalur yang akan dilewati Sultan.

"Yang Terhormat Duta Besar." Seseorang mengagetkannya menyapa dengan tersenyum hangat.

"Sadik?"

"Senang sekali melihat Anda di sini."

"Ya.. ya..." Hassan menjawab dengar gusar.

"Sudah hampir dua tahun kami tidak bertemu Anda."

"Kami bertugas melayani negara. Tidak bertemu selama dua tahun, tidaklah ada artinya, Sadik. Kami akan terus bekerja hingga akhir hayat kami," Hassan menjawab senyaman mungkin.

Sadik mengangguk sopan.

Hassan melihat kehadiran Melik (Pangeran) Tapar, putra Sultan Malik-Shah, berdiri di antara para pejabat Istana untuk menyambut kedatangan Sultan. Iapun memberi memberi hormat kepada  san Pangeran,

 Iapun memberi memberi hormat kepada  san Pangeran,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Uyanis : Buyuk Selcuklu (Kebangkitan : Kesultanan Seljuk Raya) - TerjemahanWhere stories live. Discover now