Pangeran Malik-Shah dari Kesultanan Seljuk harus meneruskan tahta sang Ayah, Sultan AlpArslan, di usia 17 tahun. Beban berat meneruskan tugas dan misi menaklukan Byzantium dan Konstatinopel juga memperluas tanah penaklukan, ada di pundaknya. Namun b...
Yorgos memandang puas dari tepian tebing, melihat tubuh Sencer sudah menghempas sungai di bawah sana dan perlahan hanyut mengikuti arus sungai yang cukup deras. Sencer sudah mati, tidak mungkin ada orang yang bisa masih hidup setelah jatuh dari ketinggian dan dengan luka tusukan sedemikian rupa. Balas dendamnya terbayarkan sudah.
"Semoga jiwamu di surga menemukan kedamaian, adikku. Aku sudah membalaskan dendammu." ucap Yorgos tersenyum lega.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Diambilnya pedang milik Sencer dan menghadap para pasukannya. "Sencer sudah mati sekarang, tapi perang kita belum berakhir."
Zenos mengangguk. Ditengoknya sosok Batini yang masih terkapar belum sadarkan diri di tanah.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Apa yang akan kita lakukan padanya, Yorgos? Haruskah kita membunuhnya?"
Yorgos menimbang, lalu menggeleng, "Tidak. Tidak ada gunanya bagi kita jika membunuhnya. Bawa dia ke atas kuda lalu kirim dia ke hutan."
Zenos mengangguk dan memerintahkan dua prajurit untuk melakukannya.
Yorgos masih memandangi pedang Sencer, lalu menengok kotak Relik yang masih teronggok di tanah. "Prajurit Seljuk pasti mencari Suci dan Sencer. Beritahu anak buah kita untuk menyergap mereka di jalan dan hapus jejak di tanah. Mereka tahu apa yang harus dilakukan dengan pedang ini." Diberikannya pedang Sencer kepada anak buahnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.