20. Misi Baru
"Apakah darah adikmu lebih berharga daripada misi suci kita??" tekan Komandan Andreas gemas, kepada Yorgos. "Malik-Shah membantai tentaraku. Dan dia mengirim utusan ke Kuveli, seolah-olah dia sedang mengejek kita!" Andreas mencengkeram pakaian Yorgos penuh amarah, "Satu-satunya cara untuk membalas dendam adalah dengan menghancurkan Seljuk! Mengerti!"
Yorgos menahan emosinya untuk tidak tumpah membalas.
"Atau, apa kau akan mengubur sumpah yang kau buat bersama adikmu??" lanjut Andreas kesal.
"Misi kami selalu ada di hatiku," desis Yorgos, menahan segala perasaannya. "Tapi adikku meninggal karena tujuan itu. Jika aku tidak membalas dendam, dia akan bangun dari kuburnya. Dan pembunuhnya bukanlah orang biasa... Dia adalah mata-mata Seljuk!"
Andreas lebih marah lagi mendengarnya. "Itu lebih buruk lagi! Jika kau menyakiti seseorang yang penting bagi Seljuk di sini, mereka akan membuat Kuveli membayarnya!"
Yorgos menggertakkan giginya, menahan kemarahan dan kekesalannya.
"Tapi aku punya berita yang dapat membantumu menenangkan diri." Andreas melepaskan Yorgos. "Aku punya berita, jika kita melakukan apa yang harus dilakukan, kita akan mendengar rasa sakit yang akan dirasakan Malik-Shah."
Yorgos mendengarkan dan menimbangnya.
"Apa itu cukup menenangkanmu?"
"Kita akan membuat Sejuk berdarah, kan?" tuntut Yorgos.
Andreas tersenyum dengan mengangguk. "Lebih dari yang kau bayangkan."
Yorgos mengangguk mengalah dengan terpaksa. "Baiklah. Sampai hari kematian mereka."
Andreas semakin mengangguk dengan senang dan leganya.
**##**
Rumah Kincir Angin
Sencer melaporkan hasil pekerjaannya sejauh ini kepada Hace.
"Syukur kepada Allah karena kau berhasil melewati bagian tersulit dari tugasmu," sahut NizamulMulk, memandangi anak kebanggaannya yang berjalan mondar mandir tampak berpikir dan gelisah di hadapannya. "Sekarang saatnya membuat mereka membusuk dari dalam ke luar."
"Bagaimana dengan saudagar Kristen itu?" tagih Sencer. Tak lupa ia menceritakan kepada Hace ancaman mata panah yang masuk ke dalam tendanya. "Syahbandar Lukas tidak mengatakan apa-apa, tapi dia pasti tahu sesuatu. Orang yang menyergapku di jalan adalah anak buah Saudagar Mikhail. Aku meninggalkan Bozkus dan Ayaz di sana untuk mengikuti Lukas."
YOU ARE READING
Uyanis : Buyuk Selcuklu (Kebangkitan : Kesultanan Seljuk Raya) - Terjemahan
Historical FictionPangeran Malik-Shah dari Kesultanan Seljuk harus meneruskan tahta sang Ayah, Sultan AlpArslan, di usia 17 tahun. Beban berat meneruskan tugas dan misi menaklukan Byzantium dan Konstatinopel juga memperluas tanah penaklukan, ada di pundaknya. Namun b...