Pangeran Malik-Shah dari Kesultanan Seljuk harus meneruskan tahta sang Ayah, Sultan AlpArslan, di usia 17 tahun. Beban berat meneruskan tugas dan misi menaklukan Byzantium dan Konstatinopel juga memperluas tanah penaklukan, ada di pundaknya. Namun b...
"Semuanya sudah terpaku oleh racun Elcin Hatun," Terken mengerti situasinya saat ini di Istana, saat ia seorang diri di kamarnya hanya ditemani seorang pelayan setianya, Ferdev. "Seferiyee Hatun mencoba mengancamku dengan kata-katanya dan hadiah-hadiah yang ia kirim untuk Elcin Hatun."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Tidakkah kita harus menghentikan Elcin Hatun sebelum ia mempengaruhi lebih banyak orang lagi?" tanya Ferdev sopan.
"Jika kita bergerak terburu-buru, akan ada masalah. Seferiyee Hatun mengawasi kita. Elcin Hatun dalam perlindungannya, jadi sekarang kita tidak bisa melakukan apa-apa kepadanya."
Ferdev mengangguk mengerti.
"Aku tidak takut akan diriku sendiri, tapi aku juga tahu akan keselamatan Sultan dan negara," lanjut Terken.
"Apa rencana Anda, Sultana?"
"Kita akan berjalan di atas salju, tapi kita tidak akan meninggalkan jejak. Jika kau ingin menjebak seekor unta, cari saja anaknya. Dekati pelayan Elcin Hatun, dapatkan kepercayaannya," titah Terken.
Ferdev mengangguk mengerti akan tugasnya.
"Kita akan menangkap dengan tangan kita jika tiba waktunya," tekad Terken pasti.
**##**
Kota Selemzar
Sencer dan Arslantas kembali ke Selemzar keesokan paginya.
"Inikah rencana barunya?" Arslantas memastikannya lagi pada Sencer saat mereka berjalan memasuki pasar.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ya. Kita tidak ada pilihan lain," sahut Sencer.
Mereka berjalan menuju pusat pasar. Di persimpangan jalan, mereka melihat Bozkus dan Aydogdu yang sudah siap dengan perannya.
"Begitu aku beri tanda, kita akan memprovokasi orang-orang untuk melawan Batini. Saat kekacauan terjadi, kita akan menyelamatkan Batini dari orang-orang," Sencer menjabarkan rencananya.
Arslantas masih belum yakin dengan rencana ini. Terdengar cukup beresiko tinggi.
"Kau pergi ke sebelah sana," suruh Sencer yang segera dituruti Arslantas. Merekapun berpisah.