Chapter #25

4.2K 447 37
                                    

Menit demi menit sudah berlalu, semua orang masih di tempat yang sama. Duduk di lantai seperti tuan rumah mereka. Sultan bersandar di sofa, beberapa kali ia mengusap darah yang terus mengalir dari hidungnya.

Hening, tidak ada lagi keributan di ruang tamu. Semua orang masih tidak percaya jika Sultan yang mencoba melecehkan istri Tuan Rayzan Renaga.

"Bik!" lirih Kanza.

"Iya, non."

"Kanza minta tolong ambilkan minum."

"Baik non."

Bik Kia segera mengambilkan minuman kepada Kanza. Tidak butuh waktu lama ia pun kembali. Setelah memberikan segelas air putih, ia kembali duduk di lantai di dekat Bik Nina.

"Abang minum dulu," ucap Kanza.

"Tidak," tolak Tuan Rayzan.

"Minum dulu, bang."

Tuan Rayzan menggelengkan kepalanya tanda tak mau.

"Dikit aja," ucap Kanza terus membujuk sang suami.

Tuan Rayzan terus menolak, Kanza menuangkan sedikit air pada tangannya dan mengusapkan kepada wajah suaminya.

Kanza berlalu pergi, ternyata dia mengambil handuk kecil untuk mengelap wajah suaminya yang sudah terlihat lelah.

"Abang minum dulu ya."

"Abang tidak haus Kanza," lirih pria itu.

"Kanza mohon, minum ya."

"Abang tidak haus. Kamu ngerti kan."

"Kanza gak mau ngerti."

Akhirnya Tuan Rayzan luluh, ia pun meneguk air putih tersebut walaupun tidak habis.

"Lagi, bang."

Tuan Rayzan menggeleng.

"Abang ..."

Tuan Rayzan berdecak, ia pun meminum air itu lagi.

Kanza merapikan rambut Tuan Rayzan yang sudah berantakan dengan tangannya sendiri. Pria itu sangat beruntung mendapatkan wanita seperti Kanza.

Kanza begitu perhatian kepada dirinya. Namun ia malah tidak bisa memberikan kenyamanan untuk wanita itu.

"Minum lagi ya."

Tuan Rayzan menggelengkan kepalanya.

"Gak mau nurutin kata Kanza?" tanya wanita itu.

Tuan Rayzan pun terpaksa kembali meminumnya.

"Kenapa nangis, hm?" tanya Kanza.

"Maaf." lirih Tuan Rayzan.

"Udah, Kanza gak apa-apa kok."

Tuan Rayzan memeluk wanita itu dengan sangat erat. Andai saja Sultan bukan lah adiknya mungkin ia akan membunuh pria itu.

"Maafkan abang Kanza."

Tuan Rayzan Untuk Kanza | [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now