Lembar 37: Reza

37 11 0
                                    


••••

Rumah sakit pelita.

Posisi mereka saat ini.

Saat ini Ega sedang menunggu di depan ruangan ibunya, di dalam sana masih ada dokter yang sedang menangani ibunya.

Ega bingung harus berbuat apa saat ini.

Jam kini sudah menunjukkan pukul 13.00 cukup lama ia menunggu di depan ruangan ibunya.

Tak lama kemudian dokter itu keluar, dengan spontan Ega berdiri menghampiri Dokter yang baru saja keluar dari ruang ibunya.

"Gimana dok?"

"Keadaan Bu malau semakin melemah, Bu Malau harus segera melakukan operasi donor jantung"

"Pendonor nya udah ada dok?"

"Sudah ada tinggal persiapan bu Malau"

"Baik dok, saya cari biayanya dulu"

"Yasudah saya tinggal dulu"

Dokter itupun berlalu pergi meninggalkan Ega Dio dan Agra.

Tubuh Ega meluruh ke lantai, di sertai air matanya yang turun.

Dio dan Agra langsung menghampiri Ega.
"Gue sama Dio bakalan bantu Lo"

"Lo yang kuat!" Ucap Dio.

Ega menghapus jejak air matanya kemudian tersenyum sebentar menanggapi ucapan Agra dan Dio.

Setelah itu Ega bangun dan masuk ke ruangan ibunya.

Dio dan Agra tidak berani masuk, mereka hanya menyaksikan dari balik pintu kaca.

Mereka cukup mengerti perasaan Ega, mungkin saat ini ia tak ingin masalahnya di campuri.

"Ega janji bakalan cari uang yang banyak buat Mama, Mama yang kuat ya nanti mau operasi, kata dokter pendonor nya udah ada" Ucap Ega lirih.

Tak lama kemudian air matanya menetes melihat keadaan ibunya saat ini.

Ega memeluk ibunya yang terbaring di penuhi alat alat medis yang melekat di tubuhnya.

"Ega janji bakalan berjuang buat Mama sembuh sekalipun nyawa Ega taruhannya" Lirih Ega namun tak di dengar sang ibu.

"Ega cari uang dulu ya, Mama yang kuat" Ucap Ega seraya melepaskan pelukannya.

"Ega..." Panggil ibunya serak.

"Iya,? Mama mau apa? Mau minum?"

"Kenapa nangis" Tanya Malau sangat pelan membuat hati Ega semakin terasa pedih.

Selemah itu mamanya sekarang?

"Ega tadi jatoh pas ambil wudhu," Bohong Ega.

"Lain kali hati-hati" Pesan Malau.

Ega tertunduk menahan air matanya untuk turun lagi.

Malau yang merasa putrinya tidak baik-baik saja pun merasa cemas.

"Ega baik-baik aja kan? Cerita sama Mama kalau ada masalah" Tutur Malau seraya menatap Ega yang tertunduk.

Ega mengangkat kepalanya memberanikan diri untuk menatap sang ibu.

"Semua nya bakalan baik baik aja, selagi Mama masih sama Ega" Ucap Ega seraya tersenyum.

"Ega keluar bentar ya" Pamit Ega.

"Hati-hati"

"Iya, Assalamualaikum" Tutur Ega sembari mencium kening Mamanya.

"Waalaikum salam"

Lembar Terakhir ( END )Where stories live. Discover now