Lembar 32: Pah??

54 14 0
                                    

"Aku pulang ya," Pamit Arsen.

"Gak mau mampir dulu?" Tawar Bella.

"Lain kali aja, jangan sedih lagi ya" Ucap Arsen seraya mengacak puncak rambut Bella.

"Iya kamu juga ya, jangan sedih-sedih lagi. Kalau ada apa-apa kabarin aku" Pesan Bella pada Arsen.

"Aku pamit ya, daahhh"

"Hati-hati"

"Iya"

Bella menatap Arsen yang perlahan menjauh, saat Arsen sudah tak terlihat lagi Bella masuk ke dalam rumah.

••••

Di rumah Arsen.

Arsen memasukkan motornya ke dalam garasi.

Jujur ia sedikit pusing menghadapi cobaan ini.

Seperti apa ia harus menyikapi nya? Belum lagi Papa nya, membayangkan nya saja Arsen sudah setakut ini.

"Assalamualaikum" Salam Arsen saat masuk ke dalam rumah, kemudian menuju kamarnya yang ada di lantai atas.

"Sen" Panggil Anna dari bawah.

"Iya mah?"

"Mama mau ngomong sebentar" Ucap Anna kemudian naik menghampiri Arsen.

"Papa udah pulang mah?" Tanya Arsen.

"Udah, Papa lagi shalat di kamar"

"Jadi Mama mau ngomong apa"

Anna diam menatap putra nya, perlahan air matanya turun begitu saja.

"Jangan nangis Mah, Arsen ngerasa semakin bersalah kalau Mama nangis" Ucap Arsen dengan suara parau, sakit hati Arsen sakit saat melihat Mama nya menangis.

"Mama takut Sen, Mama bingung gimana cara jelasin ke Papa kamu" Ungkap Anna sambil menangis.

"Urusan itu biar Arsen yang tanggung Mah, nanti Arsen coba jelasin ke Papa urusan percaya atau engga nya Papa, itu hak Papa"

"Cuma kamu satu-satunya harta Mama yang paling berharga Sen, Mama gak mau kamu kenapa-napa"

"Doain aja semoga Papa percaya, yaudah Arsen masuk dulu ya nanti sholat nya telat" Ucap Arsen dan dibalas anggukan oleh Anna.

Arsen masuk ke dalam kamarnya dengan perasaan gelisah.

Takut? Jelas Arsen takut, bukan hanya masalah tanggung jawab tapi ini menyangkut nama baik.

Arsen hanya bisa berharap dan berdoa supaya Papanya lebih percaya ia dibanding wanita pecundang itu.

Arsen putuskan untuk membersihkan diri setelah itu shalat.

•••

Bella saat ini sedang duduk di atas sofa dan tengah mengolesi lengannya dengan obat merah.

Tadi sebelum Maghrib Bella pergi ke Indomaret untuk membeli bahan masakan yang sudah habis.

Karena buru-buru, dan ketidak hatian Bella ia lupa menstandarkan motornya saat berhenti dan yaa seperti yang kalian ketahui saat ini ia sedang mengolesi luka-lukanya dengan obat.

Setelah selesai Bella mengambil ponselnya yang ia letakkan di atas meja kemudian mencari kontak abangnya dan menekan tombol video call.

"Abangg....." Rengek Bella saat Nando sudah menjawab panggilan video dari nya.

"Kenapa?"

"Tangan aku..." Ucap Bella seraya menunjukkan tangannya yang terluka.

"Kok bisa?"

Lembar Terakhir ( END )Where stories live. Discover now