Lembar 20: Cilok dari Bongkahan Es

139 33 1
                                    


"Gue juga salah, gue salah karna gue gak jujur dari awal kalo sebenernya gue udah suka sama lo"

Deg

Jantung Bella rasanya berhenti berdetak, antara sadar dan tak sadar mata Bella mulai mengeluarkan cairan bening.

"Kenapa Bel? Jangan nagis maaf kalo gue salah ngomong" Tukas Arsen cemas saat melihat Bella menangis.

Bella diam di iringi air mata beningnya, tak menjawab juga tak memberi reaksi apapun. Entah bagai mana ia harus menyikapi keadaan ini.

Senang? Sudah pasti, seseorang yang telah lama ia impikan kini telah memberikan jawaban yang sedari dulu ia kejar.

Namun, ia sedih. Mengapa ia harus kembali di tarik ke jurang yang telah melukainya.

Sudah sejauh ini ia membiasakan hal yang tak biasa baginya, sampai saat ini pula ia telah berhasil melawan egonya dan mengapa dengan kejam nya takdir kembali mempermainkan nya.

"Gue anggap lo salah ngomong, gue tau hal itu gak akan mungkin terjadi" Ucap Bella seraya menghapus jejak air matanya.

"Gue beneran Bel, gue gak salah ngomong, gue gak bohong soal perasaan gue," Ungkap Arsen mencoba membuat Bella percaya bahwa ia sedang tidak bercanda.

"Nih Bel kalo lo emang gak percaya, rasain detak jantung gue kayak lagi di diskotik"
Tukas Arsen kemudian menarik tangan Bella dan mengarahkan pada dada bidangnya.

Bella dapat merasakan detak jantung Arsen yang tengah berdegup lebih kencang.

"Tapi-" Lirih Bella menggantungkan ucapanya.

"Bell gue beneran, pliss percaya, sumpah baru kali ini gue ngerasain kayak gini Bel, sebelumnya belum pernah" Cerocos Arsen dengan mimik wajah yang plustasi.

"Baru lo Bel cewek yang bikin gue gini" Ungkap nya berharap Bella percaya.

Bukan nya menjawab Bella malah kembali menangis bahkan lebih sesegukan.

"Kenapa Bel? Gue ada salah ngomong lagi ya? Jangan nangis.. gue makin ngerasa bersalah kalo lo nangis" Risau Arsen dengan menarik Bella ke dekat nya kemudian menyingkapkan helaian rambut yang menutupi wajah Bella dan mengusap air mata yang tak kunjung reda itu.

Bella menatap Arsen yang ada di hadapannya dan tersenyum dengan air mata yang terus berjatuhan.

"Makasih udah mau balas perasaan gue" Ucap Bella kemudian berhambur ke pelukan Arsen.

Jantung Arsen tidak bisa di kondisikan saat ini, antara senang dan gugup bercampur jadi satu.

Arsen membalas pelukan Bella.
Ini hari pertama ia berpelukan dengan perempuan asing, sebelumnya ia hanya pernah berpelukan dengan Bunda, nenek dan beberapa sepupunya.

Kini Bella lah wanita pertama yang membuatnya tahu apa itu, Cinta.

••••

"Gak Ke kantin Bel?" Tanya Naya.

"Gak deh, males jalan gue" Erang Bella kemudian menenggelamkan kepalanya di atas meja.

"Tumben?"

"Lagi gak enak badan gue"

"Ya udah mau nitip apa gue beliin"

"Gak deh, gue tidur aja"

"Yakin nihh?"

"Iyaa"

"Ya udah gue ke kantin bentar ya"

"Iya"

Naya pun pergi meninggalkan kelas nya menyisakan Bella seorang.

Lembar Terakhir ( END )Where stories live. Discover now